Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WhatsApp Tunda Kebijakan Baru Soal Privasi, Simak Penuturannya

Reporter

image-gnews
WhatsApp uji pembaruan berupa fitur baru di antaranya nada dering baru di Grup dan pencarian atau search the web. (ANTARA/WhatsApp)
WhatsApp uji pembaruan berupa fitur baru di antaranya nada dering baru di Grup dan pencarian atau search the web. (ANTARA/WhatsApp)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaWhatsApp akhirnya menunda pembaruan ketentuan dan kebijakan privasi bagi para penggunanya yang sebelumnya akan diterapkan per 8 Februari mendatang. Kebijakan baru WhatsApp itu telah memicu reaksi besar di kalangan penggunanya yang berbuntut migrasi sebagian di antaranya ke aplikasi pesan pesaing seperti Telegram dan Signal.

WhatsApp, aplikasi pesan milik Facebook, lewat pengumumannya di blog perusahaan menyatakan akan menunda pembaruan itu hingga 15 Mei mendatang. Mereka mengaku mendapati ada begitu banyak misinformasi dan karenanya banyak orang kebingungan tentang rencana pembaruan itu.

Baca juga:
Kebijakan Baru WhatsApp Lonjakkan Pengguna Telegram 25 Juta dalam 3 Hari

"Kami ingin membantu semua orang memahami dulu prinsip-prinsip kami dan fakta-faktanya," bunyi pernyataan WhatsApp membuka isi pengumumannya pada 15 Januari 2021.

Dengan pengumuman ini berarti WhatsApp akan mengulang kembali notifikasi yang telah disebarnya mulai pekan lalu, yang meminta persetujuan kepada para pengguna untuk kebijakan barunya tersebut. Itu artinya pula, tidak akan ada akun yang dibekukan atau dihapus per 8 Februari nanti--menurut isi notifikasi terdahulu bagi pengguna yang tidak setuju pembaruan.

WhasApp mengatakan akan lebih dulu bekerja keras membersihkan misinformasi seputar bagaimana kebijakan privasi dan keamanannya bekerja. "Kami lalu akan datang kembali kepada orang-orang secara bertahap untuk memintanya melihat lagi kebijakan baru sebelum opsi bisnis baru benar-benar tersedia 15 Mei."

Di bagian lain, WhatsApp meyakinkan kalau tidak ada yang prinsip yang berubah dari kebijakan privasinya selama ini karena pembaruan yang akan diberlakukan. Dijelaskan tentang perlindungan chat pribadi dengan enkripsi end-to-end yang tidak bisa dilihat oleh WhatsApp maupun Facebook.

Ditegaskan pula soal kerahasiaan data lokasi yang dibagikan. Pun data kontak tersimpan, tidak ada yang dibaginya bersama Facebook dan aplikasi yang dipayunginya. "WhatsApp dibangun atas ide yang sederhana: apa yang Anda bagikan dengan teman dan keluarga hanya akan ada di antara kalian."

Sedang pembaruan yang ingin dilakukan hendatsak memberi opsi baru saling berkirim pesan bisnis. Juga menyediakan transparansi lebih jauh tentang bagaimana WhatsApp mengumpulkan dan menggunakan data.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:
Pilih WhatsApp, Telegram atau Signal? Ini Tips dari Pakar Kaspersky

"Kami hanya berpikir akan ada lebih banyak orang belanja via WhatsApp di masa mendatang dan penting mereka mengetahui adanya layanan ini," bunyi pengumuman itu disertai tambahan, "Pembaruan ini tidak mengembangkan kemampuan kami membagikan data kepada Facebook."

Sebelumnya, banyak kalangan menilai pembaruan itu tak lagi sejalan dengan prinsip dasar kebijakan privasi aplikasi pesan WhatsApp. Di antaranya adalah The Hacker News yang memantaunya di India. Situs itu menyebut perubahan wajib yang akan diterapkan memungkinkan WhatsApp untuk membagikan lebih banyak data pengguna dengan perusahaan Facebook lainnya.

Termasuk informasi pendaftaran akun, nomor telepon, data transaksi, informasi terkait layanan, interaksi di platform, informasi perangkat seluler, alamat IP, dan data lain yang dikumpulkan berdasarkan persetujuan pengguna. Mulai dari informasi koneksi (termasuk nomor telepon, operator seluler atau ISP) sampai model perangkat keras, informasi sistem operasi, browser, versi aplikasi, level baterai, dan kekuatan sinyal.

"Tidak mengherankan," The Hacker News menulis, "Kebijakan berbagi data dengan Facebook dan layanan lainnya ini tidak berlaku untuk negara Uni Eropa yang merupakan bagian dari Wilayah Ekonomi Eropa (EEA). Dan yang diatur oleh peraturan perlindungan data dari General Data Protection Regulation (GDPR)."

Adapun notifikasi yang disebar berjudul 'WhatsApp sedang memperbarui ketentuan dan kebijakan privasi'. Di sana disebutkan bahwa jika pengguna mengetuk SETUJU, artinya mereka menerima ketentuan dan kebijakan privasi baru itu berlaku per 8 Februari mendatang.

Baca juga:
WhatsApp Bakal Hapus Akun Tak Setuju Bagi Data ke Facebook

Notifikasi tersebut menjelaskan ada dua inti dari pembaruan itu. Pertama, cara bisnis menggunakan layanan yang di-hosting oleh Facebook--induk perusahaan WhatsApp--untuk menyimpan dan mengelola chat WhatsApp mereka. Kedua, cara WhatsApp bermitra dengan Facebook untuk menawarkan integrasi di seluruh produk perusahaan Facebook.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

1 jam lalu

Pendiri WhatsApp, Brian Acton. successstory.com
WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.


Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

17 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

Telegram diduga digunakan untuk merekrut orang-orang bersenjata yang menjadi pelaku penembakan gedung konser Balai Kota Crocus di luar Moskow.


Mengapa Penggunaan Aplikasi Tidak Resmi Sebabkan Akun WhatsApp Diblokir?

20 jam lalu

Logo WhatsApp pada layar ponsel. (thenextweb.com)
Mengapa Penggunaan Aplikasi Tidak Resmi Sebabkan Akun WhatsApp Diblokir?

Banyak dampak negatif dari menggunakan aplikasi WhatsApp tidak resmi, salah satunya adalah pemblokiran akun.


Menawarkan Banyak Fitur Menarik, Amankah Aplikasi WhatsApp Aero?

21 jam lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Menawarkan Banyak Fitur Menarik, Amankah Aplikasi WhatsApp Aero?

WhatsApp Aero adalah aplikasi modifikasi yang punya banyak fitur menarik, namun pengguna harus lebih cermat tentang keamanannya.


Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

1 hari lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

Tersangka kasus TPPO berkedok program magang di Jerman Enik Waldknig bernama lahir Enik Rutita merupakan perempuan kelahiran Madiun, Jawa Timur.


Cara Mengaktifkan Kode Rahasia WhatsApp untuk Menyembunyikan Pesan Penting

1 hari lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Cara Mengaktifkan Kode Rahasia WhatsApp untuk Menyembunyikan Pesan Penting

Fungsi kode rahasia ini dirancang untuk memberikan lapisan keamanan ekstra pada percakapan yang terkunci di dalam aplikasi WhatsApp.


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

2 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.


Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

2 hari lalu

Logo Telegram. Istimewa
Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

3 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Survei Populix: Konsumsi Internet dan Media Digital Melambung 40 Persen Selama Bulan Puasa

3 hari lalu

Foto ilustrasi jaringan internet.
Survei Populix: Konsumsi Internet dan Media Digital Melambung 40 Persen Selama Bulan Puasa

Survei Populix mencatat kebutuhan internet naik 40 persen selama bulan Ramadan. Mayoritas responden berbagi keseharian melalui Whatsap dan Instagram.