Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sesepuh Suku Tengger Was-was Gunung Bromo Akan Erupsi

image-gnews
Warga berebut sesaji yang dilempar oleh masyarakat Suku Tengger ke kawah Gunung Bromo dalam rangka perayaan Yadnya Kasada, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa, 7 Juli 2020. Perayaan Yadnya Kasada merupakan bentuk ungkapan syukur dan penghormatan kepada leluhur masyarakat Suku Tengger dengan cara melarung sesaji berupa hasil bumi dan ternak ke kawah Gunung Bromo. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Warga berebut sesaji yang dilempar oleh masyarakat Suku Tengger ke kawah Gunung Bromo dalam rangka perayaan Yadnya Kasada, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa, 7 Juli 2020. Perayaan Yadnya Kasada merupakan bentuk ungkapan syukur dan penghormatan kepada leluhur masyarakat Suku Tengger dengan cara melarung sesaji berupa hasil bumi dan ternak ke kawah Gunung Bromo. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Probolinggo - Sesepuh Suku Tengger di Gunung Bromo dijadwalkan menggelar pertemuan pada Minggu sore ini, 17 Januari 2021, untuk membicarakan beberapa kejadian bencana alam di tanah air. Kejadian letusan awan panas dari Gunung Semeru pada Sabtu sore juga termasuk yang akan dibicarakan.

"Karena Bromo juga cukup dekat dengan Semeru," ujar Digdoyo Djamaluddin, tokoh masyarakat Tengger yang juga pengusaha hotel di kawasan Bromo kepada TEMPO mengungkapkan, Minggu.

Dia mengatakan, para sesepuh Tengger was-was Gunung Bromo akan mengikuti gunung tetangganya itu, ataupun beberapa gunung api lain di Indonesia, mengalami erupsi. Terlebih adanya siklus lima tahunan erupsi Bromo yang terakhir terjadi pada 2015.

"Pada erupsi 2010, Bromo mengeluarkan material abu vulkanik hitam. Sesekali juga melontarkan bom vulkanik atau material pijar dari kawah utamanya," kata Digdoyo sambil menambahkan erupsi berlangsung hingga beberapa bulan kemudian. "Erupsi serupa berulang pada 2015," katanya.

Digdoyo yang karib disapa Yoyo mengatakan masyarakat setempat menganggap Bromo dalam kondisi 'biasa-biasa saja'. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) sendiri menyematkan status Waspada, Level II. 

Status itu dipastikan tak berubah meski rekaman seismograf Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Bromo merekam aktivitas tremor menerus pada Sabtu, 16 Januari 2021. Teramati asap kawah utama putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-300 meter dari puncak. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lanskap lautan pasir Gunung Bromo dan Gunung Batok yang terlihat dari Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Cuaca mendung dan berawan. TEMPO | Abdi Purmono

Tercium pula bau belerang ringan di Pos PGA Bromo yang berlokasi di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Masyarakat di sekitar Bromo, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

Yang pasti, dilarang ada yang memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif.

Baca juga:
PVMBG Imbau Masyarakat Waspadai Bahaya Erupsi Gunung Semeru

Gunung Bromo memiliki tipikal erupsi yang tidak menerus. Erupsi terakhir terjadi pada 19 Juli 2019 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati. VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada 28 Desember 2020, pukul 05:50:00 WIB. Saat itu abu vulkanik teramati dengan ketinggian 2.829 meter di atas permukaan laut atau sekitar 500 meter di atas puncak.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dinding Tanah Perumahan Longsor Timpa Perumahan Lain di Cimahi, 2 Anak Jadi Korban

6 hari lalu

Longsor tembok penahan tanah di perumahan Bukit Cibogo Living, di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin 7 Oktober 2024. (Dok.BPBD Jabar)
Dinding Tanah Perumahan Longsor Timpa Perumahan Lain di Cimahi, 2 Anak Jadi Korban

Total 12 rumah menjadi korban dan harus dikosongkan sementara pengembang dan dinas terkait mencari cara mengatasi bencana longsor tersebut.


Cerita Pengungkapan Ladang Ganja di Gunung Semeru, Ada Peran Petugas TNBTS

16 hari lalu

Foto udara yang menunjukkan ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger (TNBTS). Foto: Dokumentasi Balai Besar TNBTS.
Cerita Pengungkapan Ladang Ganja di Gunung Semeru, Ada Peran Petugas TNBTS

Petugas TNBTS berperan penting dalam penemuan ladang Ganjar di lereng Gunung Semeru.


4 Titik Ladang Ganja Ditemukan di Lereng Semeru: Siap Panen, Polisi Tangkap 2 Pelaku

21 hari lalu

Personil Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama TNI dan Polri mencabut tanaman ganja sebelum dimusnahkan dengan cara dibakar di kawasan pegunungan Seulawah, Desa Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis, 15 Agustus 2024. Dalam operasi tersebut, BNN bersama TNI dan Polri menemukan dua lokasi tanaman ganja seluas  dua hektare dan kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar, sedangkan pemilik tanaman ganja tersebut tidak berhasil ditangkap. ANTARA FOTO/Ampelsa
4 Titik Ladang Ganja Ditemukan di Lereng Semeru: Siap Panen, Polisi Tangkap 2 Pelaku

Lokasi ladang ganja di Gunung Semeru terdapat di 4 titik dengan jumlah tanaman yang berbeda-beda tiap lokasi.


Jalur Resmi di 6 Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

22 hari lalu

Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 500 meter di atas puncak pada pukul 09.18 WIB, Selasa 17 September 2024. ANTARA/HO-PVMBG
Jalur Resmi di 6 Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

Mendaki gunung dengan tertib dan menggunakan jalur resmi bisa membuat pendaki terhindar dari banyak masalah.


Gempa Merusak di Sanggau Kalbar, PVMBG Golongkan Daerah Rawan Guncangan

22 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Merusak di Sanggau Kalbar, PVMBG Golongkan Daerah Rawan Guncangan

Lokasi gempa di Sanggau umumnya tersusun oleh morfologi dataran hingga dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga terjal.


Gunung Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas Kurang dari 24 Jam

26 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas Kurang dari 24 Jam

Gunung Merapi menyemburkan sebanyak tiga kali awan panas guguran pada Rabu.


Kurang dari 24 Jam, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas

27 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Kurang dari 24 Jam, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas

Sebelumnya, Gunung Merapi menyemburkan awan panas pada Selasa sore pukul 14.57 WIB.


Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Tinggi Letusan Hingga 500 Meter

28 hari lalu

Gunung Semeru erupsi beruntun dengan letusan hingga setinggi 500 meter, Selasa 17 September 2024. ANTARA/HO-PVMBG
Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Tinggi Letusan Hingga 500 Meter

Gunung Semeru, Jawa Timur, mengalami erupsi delapan kali pada Selasa pagi. Tinggi letusan abu hingga mencapai 500 meter.


Gunung Semeru Kembali Erupsi, PVMBG Larang Aktivitas Warga dalam Radius 3 Kilometer

37 hari lalu

Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 800 meter pada Rabu, 14 Agustus 2024, pukul 08.06 WIB. Foto: PVMBG
Gunung Semeru Kembali Erupsi, PVMBG Larang Aktivitas Warga dalam Radius 3 Kilometer

Selama 24 jam pada Sabtu, Gunung Semeru mengalami 94 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-25 mm.


Ranu Regulo di Kaki Gunung Semeru Kembali Dibuka

38 hari lalu

Pengunjung menikmati suasana pagi di kawasan wisata danau Ranu Regulo, Lumajang, Jawa Timur, 21 April 2018. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Ranu Regulo di Kaki Gunung Semeru Kembali Dibuka

Balai Besar TNBS kembali membuka kawasan Ranu Regulo untuk akitivitas wisata mulai 10 September 2024