TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 menggetarkan wilayah Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, pada Rabu malam, 20 Januari 2021. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa yang bersumber di daratan itu muncul dari lokasi baru, bukan termasuk rangkaian susulan dari gempa kuat Kamis-Jumat pekan lalu.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan, dampak gempa terbaru berupa guncangan yang dirasakan warga Topoyo dengan skala intensitas II-III MMI. Getaran gempa yang terjadi pukul 22.19 WITA itu juga terasa di Mamuju dan Bonehau dengan skala intensitas II MMI atau lebih lemah.
Guncangan membuat benda-benda yang digantung bergoyang hingga getarannya terasa di dalam rumah seperti ada truk yang melintas. “Gempa ini tidak berpotensi merusak,” kata Daryono, lewat keterangan tertulis, Rabu malam, 20 Januari 2021.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, pusat sumber atau episentrum gempa terletak pada koordinat 2,47 LS dan 119,54 BT.”Lokasi tepatnya di darat pada jarak 42 kilometer arah tenggara Mamuju Tengah,” ujarnya.
Gempa itu tergolong dangkal dengan kedalaman sumber 6 kilometer dari permukaan tanah. Pemicunya, kata Daryono, pergerakan sesar aktif walau belum jelas sesar apa atau yang mana. Yang jelas, dia menambahkan, "bukan bagian dari rangkaian gempa susulan (aftershocks) di Majene-Mamuju."
Baca juga:
BMKG Waspadai Gempa Mamuju Sebabkan Tsunami
Selain itu, BMKG mencatat gempa bumi darat lainnya dengan magnitude 4,3 pada Kamis 21 Januari 2021 pukul 04.37 WIB atau 06.37 WIT. Guncangannya dirasakan warga Nabire, Provinsi Papua, dengan skala intensitas II MMI atau membuat benda-benda yang digantung bergoyang. Sumber gempa itu di daratan berjarak sekitar 42 kilometer arah barat laut Nabire.