Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan: Virus Corona Covid-19 Baru Inggris Lebih Menular dan Mematikan

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membuat pengumuman yang meresahkan pada hari Jumat, 22 Januari 2021, tentang B 1.1.7, varian dari virus corona Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Inggris musim gugur lalu yang menyebar luas di negara itu dan di tempat lain.

Baca:
3 Varian Baru Virus Corona Covid-19 yang Bikin Pusing Ilmuwan Dunia

Menurut data yang baru dianalisis oleh para ilmuwan Inggris, sebagaimana dikutip Gizmodo, 23 Januari 2021, B 1.1.7 tidak hanya lebih mudah menular daripada galur sebelumnya, tetapi juga lebih mungkin menyebabkan kematian. Meskipun kesimpulan ini masih permulaan, namun tampaknya perlu diperhatikan secara serius.

Pengumuman tersebut didasarkan pada data yang dinilai oleh New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group Inggris, atau NERVTAG, sebuah kelompok ilmuwan independen yang telah membantu membentuk respons pandemi negara.

Desember lalu, penelitian mereka tentang B 1.1.7 memperkuat konsensus bahwa varian itu lebih dapat ditularkan daripada strain yang beredar sebelumnya. Awalnya, analisis mereka tidak menemukan bukti bahwa B 1.1.7 menyebabkan penyakit atau kematian yang lebih parah pada populasi dibandingkan sebelumnya. Tapi hal itu bukan lagi permasalahannya.

Menurut makalah baru mereka yang dirilis Jumat, sekarang ada beberapa analisis independen dari data kasus yang dikumpulkan dalam beberapa pekan terakhir yang menunjukkan tren yang sama — peningkatan pada orang yang meninggal akibat B 1.1.7 dibandingkan dengan orang yang terinfeksi jenis virus lainnya.

Meskipun jumlah pastinya berbeda antara kelompok, mereka menyarankan bahwa B 1.1.7 sekitar 30 persen lebih mungkin menyebabkan kematian daripada jenis sebelumnya. Perhatikan bahwa, meskipun peningkatan 30 persen terdengar sangat besar, tingkat kematian keseluruhan masih sekitar 1 persen.

“Ini tentu saja cukup memprihatinkan, mengingat kecepatan di mana varian ini telah menyalip strain yang beredar di berbagai wilayah dan ketidakmampuan kami untuk mengontrol transmisi umum di banyak bagian dunia,” ujar Jason Kindrachuk, ahli virus di Universitas Manitoba di Kanada yang tidak terlibat dalam penelitian baru, kepada Gizmodo melalui email.

Seperti yang ditekankan oleh penulis makalah baru itu, ada batasan pada temuan mereka. Data yang digunakan para ilmuwan Inggris untuk mempelajari virus corona itu hanya mencakup sebagian kecil dari total kasus dan kematian di negara itu pada hari tertentu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa sumber data, seperti hasil dari pasien yang dirawat di rumah sakit, juga membutuhkan lebih banyak waktu untuk dikumpulkan daripada yang lain. Ini mungkin menjelaskan mengapa data rawat inap secara khusus tampaknya tidak menunjukkan bahwa B.1.1.7 lebih mematikan — datanya mungkin belum cukup mutakhir untuk menemukan pola tersebut. Mungkin juga B.1.1.7 menempatkan lebih banyak orang di rumah sakit tetapi tidak selalu mengubah peluang pasien yang dirawat di rumah sakit untuk bertahan hidup.

Namun, satu faktor yang mungkin secara tidak langsung dapat menjelaskan mengapa B.1.1.7 tampak lebih mematikan — rumah sakit kewalahan dengan lebih banyak kasus yang disebabkan oleh varian yang lebih menular — tampaknya tidak memainkan peran utama.

Satu analisis, oleh The London School of Hygiene & Tropical Medicine, memperhitungkan "kovariat tekanan rumah sakit" seperti jumlah tempat tidur rumah sakit yang tersedia untuk pasien yang menggunakan ventilator tetapi tidak menemukan perubahan substansial dalam kesimpulan mereka. Peningkatan angka kematian juga konsisten di berbagai kelompok usia, yang selanjutnya menunjukkan risiko kematian yang lebih tinggi hanya dari B.1.1.7.

Beberapa negara kini mengkhawatirkan munculnya B.1.1.7 dan varian serupa lainnya. Jika B.1.1.7 berada di luar Inggris, seperti yang telah diperingatkan oleh beberapa ahli, hal itu pasti akan mengancam penurunan kasus dan rawat inap yang terlihat baru-baru ini di beberapa negara.

"Pikiran langsung saya, tentu saja, mengarah pada korban penyakit ini pada penghuni fasilitas perawatan jangka panjang kami di Kanada dan apa arti varian ini untuk situasi yang sudah genting," kata Kindrachuk. Kanada, seperti AS, baru saja mengalami penurunan kasus dan rawat inap. Tetapi wabah varian yang mirip dengan B 1.1.7 telah ditemukan di panti jompo setempat.

Lebih banyak pekerjaan harus dilakukan untuk mengkonfirmasi temuan virus corona baru ini. Namun, apa pun kesimpulannya, tetap sangat penting untuk melakukan apa yang kita bisa lakukan untuk mengurangi penyebaran pandemi secepat mungkin — termasuk memakai masker, menghindari bersosialisasi di dalam ruangan bila memungkinkan, dan mendapatkan vaksinasi Covid-19 saat Anda memenuhi syarat.

Sumber: GIZMODO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

11 jam lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

14 jam lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

2 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

4 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

5 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

5 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

5 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

10 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

10 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.