TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta kembali menerima vaksin Covid-19 tahap kedua pada Selasa 26 Januari 2021 ini. Vaksinasi untuk tenaga kesehatan tahap kedua di Kota Yogyakarta pun akan digenjot mulai tanggal 28 Januari 2021.
Baca:
Hipertensi, Sebagian Tenaga Kesehatan DIY Gagal Terima Vaksin Covid-19
“Untuk vaksinasi tahap pertama kami menerima sebanyak 9.800 vaksin dan telah didistribusikan, lalu hari ini menerima sebanyak 9.800 dosis vaksin lagi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, Selasa, 26 Januari 2021.
Emma mengatakan proses vaksinasi tahap pertama di Kota Yogyakarta sudah mencakup 37,7 persen dari total yang dijadwalkan menerima.
Dinas Kesehatan Kota Yogya sendiri sudah menyasar 4.496 orang untuk vaksinasi tahap pertama dari data yang teregristrasi sebanyak 8.367 orang. Dari total yang teregistrasi ini, yang menyatakan bersedia divaksin ada sebanyak 7.971 orang.
Kota Yogya menargetkan tahap pertama vaksinasi ditarget rampung akhir Januari ini sembari menjalankan vaksinasi tahap kedua bagi mereka yang sudah divaksin minimal dua pekan sebelumnya yakni 13 Januari 2021 lalu.
“Untuk tahap kedua ini merupakan dosis yang kedua, agar bekerja maksimal dan bisa menambah kekebalan tubuh dengan sempurna,” ujarnya.
Vaksinasi tahap pertama ini di Kota Yogya memang diprioritaskan bagi mereka yang berada fasilitas kesehatan terlebih dahulu.
Adapun Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito Yogyakarta selaku rumah sakit utama rujukan Covid-19 di Yogyakarta hingga Selasa juga telah merampungkan vaksinasi kepada 1.117 tenaga kesehatan (nakes) tahap pertama termin pertama.
"Sampai kemarin kami sudah melakukan 1.117 vaksinasi pada tenaga kesehatan dari total kuota 1.121 vaksinasi," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP dr Sardjito Banu Hermawan.
Jumlah tenaga yang bekerja di RSUP dr. Sardjito sendiri ada tiga ribu orang lebih, meliputi dokter, perawat hingga cleaning service.
Banu mengatakan dalam paket vaksinasi yang diterima memang tak hanya berisi vaksin, namun juga ada sarung tangan, safety box yang digunakan untuk membuang vaksin setelah digunakan, alkohol swab, masker bedah, Alat Pelindung Diri (APD), rompi cover all, hingga alat suntik.
Dari paket yang diterima itu, sebanyak 4 paket mengalami kerusakan. Namun bukan vaksinnya yang rusak melainkan alat penyertanya seperti jarum suntik.
RSUP dr. Sardjito sebelum melakukan vaksinasi, telah mendata tenaga kesehatannya melalui website resmi mereka.
Dengan model pendaftaran itu, tenaga kesehatan yang akan menerima vaksin Covid-19 pun tidak semuanya harus mengikuti vaksinasi di rumah sakit tersebut, melainkan bisa lebih tersebar ke fasilitas kesehatan di dekat rumahnya namun tetap terpantau.
PRIBADI WICAKSONO