TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi rob atau banjir di sejumlah daerah pesisir di Indonesia hingga Jumat mendatang, 29 Januari 2021. Berlaku sejak Selasa lalu, peringatan berdasarkan tingginya gelombang hingga empat meter karena pola angin yang terjadi di belahan Indonesia bagian selatan maupun utara yang terjadi bersamaan pasang laut maksimum.
"Perlu waspada khususnya untuk Pantura (Pantai Utara Jawa) bisa berpotensi banjir pesisir," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo lewat keterangan tertulis, Selasa 26 Januari 2021.
BMKG mencatat pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada periode tersebut umumnya bergerak dari Utara-Timur Laut dengan kecepatan 5-25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot.
Kecepatan angin itu tertinggi terpantau di Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Laut Natuna Utara, Laut Banda, Perairan Babar-Tanimbar, Perairan Kai-Aru. Kondisi ini yang mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Selain di Pantura, gelombang dengan ketinggian yang sama juga disebutkan berpeluang menerjang Perairan Barat Lampung, Perairan Selatan Jawa Tengah hingga Sumba, dan Samudra Hindia sebelah barat Kepulauan Mentawai.
Gelombang tinggi yang sama diprediksi juga terjadi di Selat Sunda bagian barat dan selatan, Laut Natuna Utara, Laut Jawa, Laut Bali-Sumbawa, Selat Alas-Lombok bagian utara, perairan utara Sumba hingga Flores, Laut Flores, Selat Makassar, Perairan Kepulauan Selayar, Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata- Leti, Perairan Kepulauan Babar-Babar-Tanimbar, Perairan Kepulauan Kai-Aru dan Laut Arafuru.
"Diharapkan agar transportasi laut juga memperhatikan risiko tinggi terhadap pelayanan dan masyarakat di wilayah pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak gelombang tinggi," ujar Eko.
Ia kembali mengingatkan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, perahu nelayan, dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Kemudian kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Sedang untuk kapal ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. "Untuk kapal ukuran besar, seperti kapal kargo atau kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter," ucapnya.
Terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Perak Surabaya, Taufiq Hermawan, mengatakan potensi banjir rob diperkirakan hingga 30 Januari. Ketinggian air wilayah yang termasuk Pantura itu berkisar antara 1,3 sampai dengan 1,4 meter dari permukaan laut.
Baca juga:
BMKG: Puncak Musim Hujan Januari-Februari Masih Disertai La Nina
"Curah hujan turun sangat deras karena masih puncak musim hujan dan potensi banjir rob sangat tinggi," katanya.