TEMPO.CO, Jakarta - ByteDance akhirnya memutuskan ke luar dari India. Keputusan itu diambil setelah New Delhi melarang aplikasi video pendek TikTok secara permanen bersama 58 aplikasi lainnya pada Selasa, 26 Januari 2021.
Bytedance yang berbasis di Beijing, Cina, itu telah mengeluarkan memo yang menyebutkan bahwa perusahaan itu akan mengurangi jumlah tim yang berjumlah lebih dari 2.000 orang di India. ByteDance juga menyatakan tidak yakin apakah akan kembali ke negara itu setelah aplikasinya dianggap terlibat dalam aktivitas yang merugikan kedaulatan dan integritas India.
“Situasi ini akan berumur pendek, perusahaan tidak dapat bertanggung jawab tetap memiliki staf penuh sementara aplikasi kami tidak beroperasi,” bunyi isi memo itu tanpa mengungkapkan berapa banyak orang yang akan kehilangan pekerjaan.
Menyusul memo itu, ByteDance juga menyatakan kecewa karena pemerintah India belum mengeluarkan arahan yang jelas tentang bagaimana dan kapan aplikasi dapat dipulihkan.
India telah menjadi salah satu pasar besar untuk TikTok, dan ByteDance telah menyusun rencana investasi US$ 1 miliar di negara tersebut. Namun, setelah sengketa perbatasan antara Cina dan India, telah terjadi ketegangan yang meningkat yang pada akhirnya menyebabkan barang impor diblokir dan lebih dari 200 aplikasi dilarang.
Ketika pertama kali memberlakukan larangan, pemerintah India memberi 59 aplikasi itu kesempatan untuk menjelaskan posisi mereka tentang kepatuhan terhadap persyaratan privasi dan keamanan. Namun, India tidak puas dengan tanggapan atau penjelasan yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan ini.
“Oleh karena itu, larangan 59 aplikasi ini sudah permanen sekarang," kata isi surat kabar di India.
Sebelumnya, Kementerian ITE India, pada Juni, mengeluarkan perintah pemblokiran dengan menyatakan bahwa aplikasi-aplikasi tersebut "merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara dan ketertiban umum."
Perintah itu, yang oleh India disebut sebagai serangan digital, merupakan buntut dari bentrokan pasukan Cina dan India di perbatasan kedua negara di wilayah Pegunungan Himalaya. Bentrokan itu menewaskan 20 tentara India.
Baca juga:
Apple Memulai Poduksinya dari Pabrik di Vietnam Awal Kuartal Tahun Ini
Pada September, India memblokir 118 aplikasi seluler lainnya, termasuk video game populer dari Tencent, PUBG, yang meningkatkan tekanan pada perusahaan teknologi Cina. TikTok dan yang lainnya menyusul kemudian.
GSM ARENA | REUTERS