TEMPO.CO, Yogyakarta - Kementerian Kesehatan menunjuk Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito sebagai koordinator pelaksanaan program percepatan vaksinasi Covid-19 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Percepatan lalu dilakukan dengan menggelar vaksinasi massal serentak bagi 3.000 tenaga kesehatan pada hari ini, Kamis 28 Januari 2021.
Vaksinasi massal tersebut dipusatkan oleh RSUP dr. Sardjito di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan peserta para tenaga kesehatan berasal dari Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Pelaksanaan yang direncanakan selama 9 jam mulai pukul 08.00– 17.00 WIB ini dicatat di museum rekor Indonesia atau MURI untuk kategori Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Bagi Tenaga Kesehatan Terbanyak di DIY.
Baca juga:
Kemenristek Kembangkan Pengukur Antibodi Penerima Vaksin Covid-19
Kementerian Kesehatan menyediakan 4.000 dosis vaksin dalam vaksinasi massal ini. Adapun tenaga kesehatan akan divaksin telah terdaftar dalam SISDMK (Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan). “Mereka sudah memiliki e-ticket calon penerima vaksin,” ujar Direktur Utama RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, Rukmono Siswishanto, di sela vaksinasi.
Rukmono mengatakan, program membutuhkan pelibatan vaksinator dari sejumlah fasilitas layanan kesehatan, selain dari RSUP dr. Sardjito Yogyakarta sendiri. Mereka di antaranya datang dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta, KKP Yogyakarta, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
Adapun tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksin pada periode ini berasal dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RS Akademik UGM, RS Bethesda, RS Panti Rapih, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dan RS Jogjakarta International Hospital (JIH).
Selain itu ada pula tenaga kesehatan dari RS Hardjolukito, RS Bethesda Lempuyang Wangi, RS PKU Muhammadiyah Gamping, Dinas Kesehatan DIY, Klinik Kiku, Klinik D’lapan, Klinik dr. Theressia Handayani, Klinik Pratama Yonif 403/WP, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) dan Fakultas Kedokteran Gigi UGM serta Tim Zero TB.
Pelaksanaan program vaksinasi di Grha Sabha Pramana UGM dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Para penerima vaksin diminta untuk melakukan registrasi terlebih dahulu dengan menunjukkan KTP yang dilanjutkan dengan proses screening kesehatan.
Mereka yang lolos akan menjalani vaksinasi dan pemantauan kondisi selama sekitar 30 menit sesudahnya. Bagi calon penerima vaksin yang tidak lolos screening semisal karena tekanan darah tinggi akan dilakukan penundaan vaksinasi dengan observasi terlebih dahulu selama 30 menit. Sedangkan bagi yang memiliki penyakit bawaan dan sedang dalam keadaan hamil, vaksinasi akan langsung dibatalkan.
Pasca vaksinasi, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta menyatakan akan menerapkan pemantauan efek vaksin atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) bagi tenaga kesehatan yang sudah divaksinasi. Pemantauan dilakukan dengan peserta mengisi formulir online yang telah disediakan oleh panitia.
Baca juga:
Hipertensi, Sebagian Tenaga Kesehatan DIY Gagal Terima Vaksin Covid-19
“Vaksinasi yang diberikan bagi tenaga kesehatan ini merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Rukmono sambil menambahkan, "Meskipun sudah mendapatkan vaksin, namun penerapan protokol kesehatan juga harus tetap dilaksanakan.”