TEMPO.CO, Bandung - Tim peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat kabin sterilisasi untuk alat kesehatan dan pelindung diri dari infeksi Covid-19 versi baru. Sterilisasi memanfaatkan uap hidrogen peroksida atau H2O2, kabin itu disebut telah dipakai menyebar di lima rumah sakit.
Kabin sterilisasi hasil pengembangan Tim Laboratorium Energi Terbarukan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB itu berukuran luas 1 meter persegi dan tinggi 2 meter. Di dalamnya terpasang beberapa rak untuk menempatkan alat-alat kesehatan juga alat pelindung diri, misalnya masker jenis N-95, yang bisa dipakai ulang untuk disterilkan dari virus corona Covid-19.
Ketua tim Yuli Setyo Indartono mengatakan kabin itu memerlukan daya listrik sebesar 700 watt. Proses sterilisasinya dengan semprotan uap hidrogen peroksida (H2O2) yang bisa diatur waktunya, 10 hingga 20 menit. “Sistem kontrol terintegrasi, sekali pencet semua tahap berjalan otomatis,” katanya kepada Tempo, Rabu 27 Januari 2021.
Waktu minimal 10 menit itu berdasarkan hasil pengujian di laboratorium. Supaya paparan uap gas lebih merata, tim memerlukan waktu penyemprotan sampai 20 menit. Kabin jenis ini menurut Yuli sudah diuji kemampuannya di laboratorium Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB. “Paparan uap selama 10 menit bisa mendekontaminasi bakteri sebesar 99,9 persen,” ujarnya.
Setelah disterilkan, peralatan kemudian dikeringkan di dalam kabin dengan udara bersih yang disaring alat High Efficiency Particulate Air (HEPA). Selain itu, tim memasang humidifier ultrasonik agar lebih andal. Adapun bahan utama yaitu hidrogen peroksida, menurut Yuli, sudah diakrabi rumah sakit. Larutan itu tersedia di toko-toko kimia yang bisa dibeli dengan prosedur tertentu.
Kabin atau bilik sterilisasi alat kesehatan dan pelindung dari infeksi Covid-19 buatan tim dosen ITB. Bilik ini menggunakan uap hidrogen peroksida atau H2O2 dan lebih cepat dalam sterilisasi ketimbang metode yang digunakan sebelumnya. (Dok.ITB)
Yuli menuturkan, proses sterilisasi awalnya dilakukan untuk menyiasati masalah kekurangan alat pelindung diri (APD) saat pandemi Covid-19. Kabin sterilisasi versi pertama ITB juga berbeda, yakni memakai metode ionisasi udara. Prosesnya memakan waktu hingga dua jam.
Sejak pertengahan 2020, alat terbaru telah dipakai di lima rumah sakit di Bandung dan sekitarnya. Mulai dari Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin, RS Dustira, RS Paru Rotinsulu, RS Cibabat, dan yang terbaru RSUD Cililin. “Pemberian alat kabin sterilisasi ini merupakan kontribusi ITB untuk menyelesaikan masalah pandemi,” kata Dekan FTMD ITB, Tata Cipta Dirgantara, di laman ITB, Rabu 27 Januari 2021.
Baca juga:
Mahasiswa ITB Serahkan Bilik Swab Covid-19 ke RS Hasan Sadikin Bandung
Direktur RSUD Cililin Achmad Oktorudy mengamini kalau kabin bermanfaat bagi sterilisasi alat-alat tenaga medis. "Efektif dan efisien,” kata dia. Sebelumnya rumah sakit itu juga mendapat alat bantu pernafasan portable ventilator Vent-I dari Yayasan Masjid Salman ITB.