Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dugaan Drone Cina Menyusup di Laut Indonesia, Ini Jawab Menristek

Reporter

image-gnews
Sea Glider yang ditampilkan saat konferensi pers di Pushidros TNI AL, Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. Ini adalah berita sejenis yang ketiga yang pernah ada setelah sebelumnya temuan benda serupa di Kepulauan Riau pada Maret 2019 dan di perairan Sumenep pada Januari 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sea Glider yang ditampilkan saat konferensi pers di Pushidros TNI AL, Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. Ini adalah berita sejenis yang ketiga yang pernah ada setelah sebelumnya temuan benda serupa di Kepulauan Riau pada Maret 2019 dan di perairan Sumenep pada Januari 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada akhir Desember lalu bangsa Indonesia dikejutkan oleh temuan benda mirip drone bawah laut Sea Wing milik Cina di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Kemiripan berdasarkan dimensi, warna, propeller, lubang pada ujung depan, sayap, serta antena di bagian ekor.

Meski begitu TNI yang menyita temuan tersebut dari nelayan setempat mengaku tak mendapati jejak identitas pemilik benda tersebut. Hasil pemeriksaan TNI menyebutkan benda sebatas sea glider untuk riset bawah laut.

TNI tak mengkonfirmasi kecurigaan adanya niat buruk dari Pemerintah Cina atas wilayah perairan Indonesia lewat benda sepanjang 2,25 meter yang diduga unmanned underwater vehicle (UUV) itu. Termasuk kegunaan benda itu untuk domain militer.

Baca juga:
Bibit Vaksin Merah Putih Siap Maret, Simak 6 Target Inovasi Kemenristek 2021

"Tidak ditemukan ciri-ciri perusahaan negara pembuat. Tidak ada tulisan apa pun di sini, dari awalnya demikian," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL di Jakarta Utara, 4 Januari 2021.

Ditanyakan mengenai dugaan penyusupan oleh drone bawah laut milik Cina itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menjawab bahwa Indonesia melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki armada Kapal Riset Baruna Jaya. Kapal disebutnya terus melakukan riset bawah laut, termasuk mendeteksi barang-barang atau obyek yang ada di dasar laut.

"Perlu dikembangkan submarine (kapal selam) kecil untuk mencari atau mendeteksi obyek bawah laut dan terus meningkatkan teknologi sensor di bawah laut," kata Menristek Bambang, Kamis 28 Januari 2021. Saat itu dia baru saja memimpin Rakornas Kemenristek/BRIN dan memaparkan target inovasi nasional 2021.

Bersama Bambang dalam rakornas itu, antara lain, Kepala BPPT Hammam Riza yang membenarkan bahwa drone merupakan bagian dari kajian lembaga yang dipimpinnya. Fokus yang diberikan BPPT masih sebatas kepada drone di udara (terbang) tapi itu tak membatalkannya menjawab permintaan dari TNI terkait temuan dugaan drone bawah laut dari Cina yang disebut sebatas sea glider tersebut.

"Bersama-sama Pushidrosal (Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL) kami juga sudah diminta untuk memberikan kajian cepat terhadap itu," kata Hammam.

Sebelumnya, berita drone bawah laut, yang ditemukan nelayan di Selayar, Sulawesi Selatan, membuat heboh. Terlebih, ini adalah berita sejenis yang ketiga yang pernah ada setelah sebelumnya temuan benda serupa di Kepulauan Riau pada Maret 2019 dan di perairan Sumenep pada Januari 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah akun open source intelijen yang terkait keamanan dan pertahanan nasional, @Jatosint, yang memaparkan kemiripan temuan itu dengan unmanned underwater vehicle asal Cina. "Sangat mirip dengan UUV Cina, Sea Wing, yang, jika benar, memunculkan banyak pertanyaan terutama bagaimana dia bisa sampai begitu dalam di wilayah kita," cuitnya pada 29 Desember 2020.

Belum pernah ada pernyataan dari Cina yang dipublikasikan perihal temuan ini, dan dugaan wahana miliknya tersebut. Tapi, sejumlah kalangan menyebutkan kalau data dari UUV amat berharga, termasuk untuk kebutuhan militer angkatan laut.

Media resmi Cina, Xinhua, pernah mengungkap kemampuan lain dari Haiyi, nama lokal dari Sea Wing. Selain lebih efisien, lebih tahan lama, dan lebih sedikit menggunakan energi daripada yang sudah ada sebelumnya, wahana yang dipublikasikan bercat kuning ini bisa mengirim data langsung dari bawah air--sebuah fitur yang bahkan belum dikuasai di Amerika.

Sea Wing unmanned underwater vehicle dari cina. Twitter.com

Yu Jiancheng, ketua tim ilmuwan dari ekspedisi Sea Wing mengatakan kalau data yang dikirim ke laboratorium di darat bersifat real-time. Kuncinya, ada di bagian antena di ekor. Jika itu benar, Yin Jingwei, ahli teknik akustik bawah air di Universitas Teknik Harbin berkomentar, "jelas sebuah terobosan."

Joko Purwono, perekayasa utama bidang pertahanan keamanan di BPPT, juga pernah menjelaskan belum ada drone bawah laut yang bisa berkomunikasi real-time dari bawah air. UUV, kata dia, harus menyembul ke permukaan untuk komunikasi point to point atau kontak via satelit.

Baca juga:
Lagi, Benda Asing di Laut Diduga Milik Cina Ditemukan Nelayan

"Masalah komunikasi ini, selain juga stabilitas wahana dalam air, menjadi tantangan terbesar dalam produksi drone bawah laut selama ini," kata kepala insinyur di Program PUNA MALE (Pesawat Udara Nir Awak Medium Altitude Long Endurance) ini. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

4 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Puspom TNI Sudah Limpahkan 20 Perkara Pelat Dinas Palsu ke Polda Metro Jaya

18 jam lalu

Konferensi Pers  Direktorat Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya bersama dengan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait pengungkapan kasus pemalsuan plat nomor dinas, yang diselenggarakan pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Puspom TNI Sudah Limpahkan 20 Perkara Pelat Dinas Palsu ke Polda Metro Jaya

Puspom TNI telah limpahkan 20 perkara ke Polda Metro Jaya soal kasus pelat dinas Mabes TNI palsu.


Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi Fortuner sebagai Tersangka Kasus Pemalsuan Pelat Dinas TNI

19 jam lalu

Konferensi Pers  Direktorat Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya bersama dengan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait pengungkapan kasus pemalsuan plat nomor dinas, yang diselenggarakan pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi Fortuner sebagai Tersangka Kasus Pemalsuan Pelat Dinas TNI

Polda Metro Jaya menetapkan pengemudi mobil fortuner nomor dinas TNI yang viral di media sosial sebagai tersangka kasus pemalusan pelat nomor.


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

19 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

20 jam lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

Para penumpang mobil yang ditabrak pengemudi Fortuner sempat khawatir pengakuan soal jenderal benar dan mereka akan dicari-cari.


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

23 jam lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.


Kuasa Hukum Sebut Anandira Puspita Tak Pernah Izinkan Kasus Dugaan Perselingkuhan Suaminya Diunggah Akun Instagram Ayoberanilaporkan6

23 jam lalu

Sunan Kalijaga menghadiri Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 19 Februari 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kuasa Hukum Sebut Anandira Puspita Tak Pernah Izinkan Kasus Dugaan Perselingkuhan Suaminya Diunggah Akun Instagram Ayoberanilaporkan6

Kuasa hukum Anandira Puspita menyatakan kliennya tak pernah mengizinkan admin akun @ayoberanilaporkan mengunggah dugaan perselingkuhan suaminya.


Viral Sopir Fortuner Mengaku Adik Jenderal, Ini Sanksi Warga Sipil Pakai Pelat Dinas TNI

1 hari lalu

Pengemudi arogan menggunakan pelat TNI Palsu. (Instagram)
Viral Sopir Fortuner Mengaku Adik Jenderal, Ini Sanksi Warga Sipil Pakai Pelat Dinas TNI

Seorang sopur Toyota Fortuner bersikap arogan di jalan. Ini sanksi bagi warga sipil yang nekat menggunakan pelat dinas TNI.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

1 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.