TEMPO.CO, Banjarmasin - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin menyatakan bencana banjir di kota seribu sungai itu mulai berakhir pada hari ke-16, Jumat 29 Januari 2021. "Memang sebagian masih ada, tapi tingginya sekitar semata kaki," ujar Pelaksana tugas Kepala BPBD Kota Banjarmasin, Budian Noor, Jumat.
Menurut dia, banjir per hari itu masih bersisa di Banjarmasin Timur seperti di Kompleks Hikmah Banua, Sungai Lulut, dan Melati Ujung. Pemerintah kota setempat mempercepat bencana banjir berakhir dengan mengupayakan menyedot menggunakan mesin pompa air. "Jadi saat ini tinggal pembenahan pasca banjir," ujarnya.
Perkembangan terkini dilaporkan dari pos komando penanganan darurat bencana banjir Kota Banjarmasin 2021 yang dikelola Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Kota Banjarmasin. Isinya, wilayah banjir sudah berkurang signifikan.
Posko pengungsian disebutkan tersisa 106 titik, dapur umum 109 titik. Sebelumnya, ada lebih dari 150 titik baik pos pengungsian juga dapur umum.
Banjir besar melanda Kota Banjarmasin sejak 14 Januari lalu, dan pada 15 Januari ditetapkan status tanggap darurat oleh pemda setempat setelah lebih 100 ribu jiwa terdampak. Angka itu baru terjadi kali ini sepanjang sejarah banjir di kota berjulukan seribu sungai tersebut..
BPBD menyatakan banjir di Banjarmasin tidak hanya karena hujan ekstrem, namun juga terjadi pasang air laut yang tinggi plus air kiriman dari hulu Sungai Martapura. Sebagai daerah yang berada hingga 16 sentimeter di bawah permukaan laut, akhirnya sungai-sungai meluap ke sejumlah tempat di Kota Banjarmasin hingga terjadi banjir besar tersebut.
Tim Satgas SAR TNI AL mendistribusikan bantuan ke lokasi-lokasi yang masih terendam banjir di Kalimantan Selatan, Jumat 29 Januari 2021 atau hari ke-16 sejak bencana banjir besar terjadi di wilayah itu. (ANTARA/Firman)
Terpisah, Tim Satgas SAR TNI Angkatan Laut juga masih mendistribusikan bantuan ke lokasi-lokasi yang masih terendam banjir di Kalimantan Selatan akibat banjir besar sejak 14 Januari. Di antaranya, bersama komunitas relawan dari Aksi Cepat Tanggap Kalsel, mereka mengarah ke Desa Pembantanan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
Baca juga:
Banjir Kalsel, KLHK: Hujan 2,08 Miliar Hanya Tertampung 23 Juta
Lokasi tersebut masih terendam setengah meter dan tim harus melewati rintangan berupa jembatan dan cabang anak sungai yang sempit untuk mencapai posko pengungsian di sejumlah titik. "Memasuki hari ke-16, masih ada beberapa wilayah yang terendam meski ketinggian banjir terus surut," kata Komandan Pangkalan TNI AL Banjarmasin Kolonel Laut (P) Sandharianto, Jumat.