TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini Sabtu 30 Januari 2021, diawali dari berita tentang Kantor DPRD Kota Yogyakarta memutuskan tutup sementara untuk sterilisasi penuh sampai 7 Februari mendatang. Penyebabnya, kematian seorang ASN di kantor itu dengan gejala Covid-19.
Berita kedua berasal dari artikel berisi jawaban Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro atas pertanyaan perihal temuan benda mirip drone bawah laut milik Cina di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, pada akhir tahun lalu. Menristek menunjuk armada Kapal Baruna Jaya yang dioperasikan BPPT agar semakin mengembangkan kemampuan sensor bawah laut.
Baca Juga:
Berita ketiga datang dari persaingan di antara aplikasi perpesanan. Telegram mengumumkan kemampuan baru, yakni mengimpor chat lama pengguna, baik pribadi maupun grup, di aplikasi lain yang ditinggalkan. Ini masih terkait gunjang ganjing kebijakan baru WhatsApp yang membuat sebagian penggunanya eksodus.
Berikut ini Top 3 Tekno Berita Hari Ini, Sabtu 30 Januari 2021, selengkapnya,
1. Kematian ASN DPRD Yogya: Rapid Test Covid-19 Negatif, Paru-paru Putih
Kantor DPRD Kota Yogyakarta memutuskan tutup sementara untuk sterilisasi penuh setelah seorang aparatur sipil negara (ASN) di kantor itu meninggal dengan gejala Covid-19 pada Jumat 29 Januari 2021. Gedung DPRD akan ditutup hingga 7 Februari 2021.
Penampakan paru-paru pasien virus Corona, di Hallym Sacred Heart Hospital ECMO Center di Anyang, Korea Selatan, 22 Juni 2020. Dalam foto tersebut terlihat paru-paru tersebut mengalami kerusakan. Hallym Sacred Heart Hospital ECMO Center/Handout via REUTERS
Dalam keterangannya, Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudyatmoko mengatakan ASN yang dimaksud menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Kota Yogyakarta. Yang bersangkutan meninggal di Rumah Sakit Hermina, Maguwoharjo, Depok, Sleman, pada Jumat, 29 Januari 2021 pukul 17.45 WIB.
Baca juga:
Happy Hypoxia, Gejala Gagal Napas pada Pasien Covid-19 yang Menipu
Dia menuturkan dari hasil rapid test swab antigen, ASN itu berstatus non reaktif. Hanya, hasil foto rontgen paru-paru menunjukkan organ itu seperti sudah tenggelam dengan selaput putih. "Dari gejalanya mengarah positif Covid-19, tapi untuk kepastiannya kami masih menunggu swab PCR almarhum," ujar Danang.
2. Dugaan Drone Cina Menyusup di Laut Indonesia, Ini Jawab Menristek
Pada akhir Desember lalu bangsa Indonesia dikejutkan oleh temuan benda mirip drone bawah laut Sea Wing milik Cina di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Kemiripan berdasarkan dimensi, warna, propeller, lubang pada ujung depan, sayap, serta antena di bagian ekor.
Ditanyakan mengenai dugaan penyusupan oleh drone bawah laut milik Cina itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menjawab bahwa Indonesia melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki armada Kapal Riset Baruna Jaya. Kapal disebutnya terus melakukan riset bawah laut, termasuk mendeteksi barang-barang atau obyek yang ada di dasar laut.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono memberikan keterangan saat konferensi pers perihal penemuan alat Sea Glider di Pushidros TNI AL, Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. Akun open source intelijen yang terkait keamanan dan pertahanan nasional, @Jatosint, yang memaparkan kemiripan temuan itu dengan unmanned underwater vehicle asal Cina. TEMPO/Muhammad Hidayat
"Perlu dikembangkan submarine (kapal selam) kecil untuk mencari atau mendeteksi obyek bawah laut dan terus meningkatkan teknologi sensor di bawah laut," kata Menristek Bambang, Kamis 28 Januari 2021. Saat itu dia baru saja memimpin Rakornas Kemenristek/BRIN dan memaparkan target inovasi nasional 2021.
3. Telegram Bisa Pindahkan Chat Lama Pengguna dari WhatsApp
Telegram mengklaim menerima jutaan pengguna baru setiap hari sejak gunjang-ganjing terjadi di antara para pengguna WhatsApp menyusul rencana kebijakan baru yang akan diberlakukan di aplikasi perpesanan milik Facebook itu. Kehebohan yang disertai seruan sebagian penggunanya untuk eksodus tersebut akhirnya memaksa WhatsApp, aplikasi pesan paling populer saat ini, menunda rencana pembaruan kebijakannya itu.
Logo WhatsApp dan Telegram
Tak mau melepas momentun, Telegram mengumumkan kalau seri pengembangan terbarunya, Telegram v7.4.0, menawarkan opsi kemampuan memindahkan riwayat chat dari aplikasi perpesanan yang lain. Sasarannya bukan hanya melapangkan jalan eksodus para pengguna WhatsApp, tapi juga pengguna aplikasi lain di platform Android maupun iOS untuk pindah ramai-ramai ke Telegram.
Fitur transfer obrolan itu berlaku baik untuk chat pribadi maupun grup. "Jutaan orang pindah setiap hari dan sekarang chat lama mereka di WhatsApp, Line dan KakaoTalk bisa ikut dipindahkan--bersama dengan seluruh teman dan anggota keluarga," bunyi pengumuman Telegram dalam blog perusahaan itu, Kamis 28 Januari 2021, disertai emotikon senyum dan kerdip mata.