TEMPO.CO, Canberra - Perdana Menteri Australia Scott Morrison menjelaskan secara detail rencananya agar semua warga Australia menerima vaksin virus corona Covid-19 hingga Oktober.
Baca:
Australia Bimbang Buka Perbatasan Internasional Meski Gelar Vaksinasi Covid-19
Dalam pidato pertamanya di National Press Club pada 2021, Morrison pada Senin, 1 Februari 2021, mengatakan bahwa peluncuran program vaksinasi ini akan menjadi salah satu tantangan logistik terbesar dalam sejarah Australia.
Dia mengatakan bahwa berdasarkan rencana peluncuran itu, setiap warga Australia akan mendapat kesempatan divaksinasi hingga Oktober.
"Kami sangat menganjurkan semua warga Australia untuk divaksinasi," katanya dalam pidato tersebut di Canberra.
Untuk membantu tercapainya tujuan tersebut, Morrison mengumumkan dana 1,9 miliar dolar Australia (Rp 20,3 triliun) sebagai dukungan tambahan untuk program vaksinasi itu.
Asosiasi Kedokteran Australia (AMA), Royal Australian College of General Practitioners (RACGP), serta perusahaan logistik DHL dan Linfox akan dilibatkan dalam program vaksinasi itu.
"Ini akan menjadi salah satu eksekusi logistik terbesar yang pernah ada di Australia. Kami akan memvaksinasi lebih dari 25 juta orang, mengamankan lebih dari 140 juta dosis, cukup untuk mencakup populasi Australia beberapa kali lipat," kata Morrison.
Vaksin Pfizer akan menjadi vaksin pertama yang diberikan mulai akhir Februari. Australia telah memperoleh 10 juta dosis vaksin tersebut.
Selain itu, Australia juga mengamankan 53,8 juta dosis vaksin Oxford dan AstraZeneca, 50 juta di antaranya akan diproduksi secara lokal oleh perusahaan bioteknologi CSL.
Sebanyak 51 juta dosis lainnya dari Novavax akan tersedia pada 2021 sambil menunggu uji klinis.
Namun, Morrison pada Senin mengatakan bahwa bahkan ketika peluncuran vaksinasi selesai, tidak akan ada pelonggaran dalam tiga langkah pembatasan penting Australia, yaitu pembatasan perbatasan internasional dan sistem karantina; tingkat pengujian yang tinggi, sistem pelacakan kontak, dan manajemen wabah di pusat penyebaran lokal; serta menjaga jarak fisik dan praktik kebersihan yang baik.
Selain menjelaskan secara detail peluncuran vaksinasi itu, Morrison juga menggunakan pidatonya untuk lagi-lagi mengesampingkan perpanjangan langkah-langkah stimulus ekonomi Covid-19, seraya mengatakan pemerintah fokus pada pemulihan ekonomi setelah rekor angka belanja pada 2020.
"Tugas kami sekarang ini adalah melanjutkan pemulihan ekonomi dengan berpegang pada Rencana Pemulihan Ekonomi kami. Dan, yang terpenting, menjalankan disiplin fiskal yang diperlukan untuk memastikan agar tidak membebani generasi mendatang," kata Morrison.
Skema subsidi upah JobKeeper akan berakhir pada akhir Maret, meskipun ada seruan agar skema itu diperpanjang bagi industri yang paling terdampak oleh penutupan perbatasan internasional di Australia.
Kepala Pemerintahan Negara Bagian Queensland Annastacia Palaszczuk pada awal Januari memohon perpanjangan JobKeeper "untuk industri yang berada dalam keadaan sulit."
"Berdasarkan ingatan saya, ada sekitar 10.000 bisnis di bagian utara tropis yang saat ini ada dalam (skema) JobKeeper dan itu akan berdampak besar pada pekerjaan, terutama saat program JobKeeper Australia berakhir pada akhir Maret," katanya. "Jadi yang kami minta adalah uluran tangan di saat-saat membutuhkan seperti ini."
XINHUA | ANTARA