TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Kanada (CSA) bekerja sama menggelar Deep Space Food Challenge. Program ini dilakukan untuk menemukan inovasi atau teknologi baru agar astronot dapat mengolah dan makan makanan segar selama misi luar angkasa.
Baca:
Uji Roket NASA untuk ke Bulan Gagal Setelah 67 Detik
“Bergabunglah dengan Deep Space Food Challenge untuk membantu menghadirkan teknologi produksi pangan yang inovatif ke luar angkasa dan di Bumi,” tulis situs resmi dari program tersebut.
Saat ini, para astronot yang melakukan misi luar angkasanya harus memakan makanan aneh, beku dan kering yang membosankan. Itulah sebabnya kedua lembaga tersebut siap untuk memberikan total hadiah sebesar US$ 500 ribu (setara Rp 7 miliar), bagi yang berhasil menemukan solusi.
Mengutip The Take Out, 3 Februari 2021, untuk mengikutinya, peserta harus mengikuti beberapa tahapan. Pertama pendaftaran yang ditutup pada 28 Mei 2021. Menurut situs web tantangan, hingga 20 tim dengan skor tertinggi akan menerima masing-masing US$ 25 ribu dari NASA sebelum mereka bersaing di tahap dua.
Sebelum mengikutinya, perlu diketahui bahwa setiap pesawat luar angkasa akan memiliki sumber daya, ruang, dan utilitas yang minimal untuk menyiapkan makanan lezat. Astronot juga tidak punya banyak waktu untuk menanam atau menyiapkan makanan sendiri.
NASA bahkan telah mencoba dan gagal menanam makanan di luar angkasa beberapa kali, termasuk sayuran hijau, lobak, dan berbagai nutrisi yang ditanam dengan ragi. Pendaftaran program tersebut dilakukan secara online di situs resminya https://www.deepspacefoodchallenge.org.
Sumber: NASA
Jika Anda menang, ide Anda mungkin akan dibawa pergi ke tempat yang belum pernah ada salad sebelumnya.