TEMPO.CO, Berlin - CureVac, perusahaan biofarmasi asal Jerman, akan mengembangkan vaksin Covid-19 generasi mendatang bersama produsen obat asal Inggris, GlaxoSmithKline (GSK), demikian diumumkan kedua perusahaan itu pada Rabu, 3 Februari 2021.
Baca:
Ahli: Antibodi Penyintas Covid-19 Bertahan 3-8 Bulan, Setelah Itu Menurun
Kolaborasi baru tersebut bertujuan untuk menawarkan perlindungan yang lebih luas terhadap berbagai macam varian SARS-CoV2, dan untuk memungkinkan respons cepat terhadap varian baru yang berpotensi muncul di masa depan, demikian menurut pernyataan bersama.
"Kolaborasi baru ini dibangun berdasarkan hubungan kami yang telah terjalin dengan CureVac. Juga berarti bahwa bersama-sama, kami akan menggabungkan keahlian ilmiah kami dalam mRNA dan pengembangan vaksin untuk memajukan dan mempercepat pengembangan kandidat vaksin Covid-19 baru," kata CEO GSK Emma Walmsley dalam pernyataannya.
Kolaborasi ini akan didasarkan pada CVnCoV, kandidat vaksin Covid-19 generasi pertama CureVac, yang saat ini berada dalam uji klinis Tahap 2b/3, menurut pernyataan itu.
CureVac dan GSK akan segera memulai pengembangan vaksin baru tersebut, dengan target memperkenalkan vaksin ini pada 2022, tergantung pada persetujuan badan regulator.
Berdasarkan ketentuan kolaborasi yang diperluas, GSK akan menjadi pemegang izin pemasaran untuk vaksin generasi mendatang ini, kecuali di Swiss. Sementara itu, GSK akan memasarkan vaksin ini di semua negara, kecuali Jerman, Austria, dan Swiss.
GSK akan melakukan pembayaran di muka sebesar 75 juta euro (Rp 1,26 triliun) dan pembayaran tambahan sebesar 75 juta euro, tergantung pada pencapaian tonggak tertentu, menurut pernyataan itu.
GSK juga akan mendukung pembuatan kandidat vaksin generasi pertama CVnCoV, lanjut pernyataan itu. GSK akan memproduksi hingga 100 juta dosis vaksin itu sebelum akhir 2021 dengan menggunakan kapasitas manufakturnya di Belgia.
Kandidat vaksin Covid-19 CVnCoV diharapkan akan diajukan untuk peninjauan regulasi pada kuartal kedua 2021.
XINHUA | ANTARA