TEMPO.CO, Kopenhagen - Kantor Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa dalam sebuah rilis pers pada Jumat, 5 Februari 2021, memperingatkan bahwa peningkatan laporan varian baru virus corona pada 2021 kemungkinan akan berdampak buruk pada fasilitas kesehatan yang sudah berada di bawah tekanan.
Baca:
COVAX Alokasikan 337 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Negara Miskin
Baca Juga:
"Varian adalah fenomena yang umum dan pada dasarnya tidak berbahaya, namun bisa menjadi berbahaya jika mengubah perilaku virus; oleh karena itu kita perlu memantau perkembangan ini dengan saksama," kata Richard Pebody, yang memimpin respons epidemiologi dan pengawasan terhadap Covid-19 di WHO/Eropa, dalam rilis pers tersebut.
Peringatan ini muncul saat varian SARS-CoV-2 VOC 202012/01 yang sangat mudah menular, dan pertama kali ditemukan di Inggris, menyebar dengan cepat ke 30 negara di kawasan Eropa, dengan total 22.503 kasus dilaporkan per 22 Januari.
Menurut rilis pers tersebut, banyak dari 30 negara ini memproyeksikan varian VOC 202012/01 bisa menjadi dominan dalam beberapa pekan mendatang.
"Tingkat kemudahan penularan yang lebih tinggi bukan berarti suatu varian menular dengan cara yang berbeda, hanya saja kemampuan varian ini untuk menyebar memang lebih baik. Jika hal ini menyebabkan sistem perawatan kesehatan kita kewalahan dan kurang mampu mengatasinya, maka semakin banyak orang akan berisiko meninggal akibat virus ini," kata Catherine Smallwood, yang memimpin tim respons Covid-19 di Kantor WHO Eropa, dalam rilis pers tersebut.
WHO telah meminta negara-negara di Kawasan Eropa untuk menggandakan upaya mereka dan meningkatkan penelitian di laboratorium-laboratorium nasional sebagai respons terhadap bahaya yang mungkin akan ditimbulkan oleh varian virus, baik yang ada saat ini maupun yang akan muncul di masa mendatang.
"Negara-negara perlu meningkatkan pengurutan isolat virus SARS-CoV-2 dan melaporkannya. WHO juga mendesak untuk melanjutkan dan melipatgandakan semua upaya kesehatan masyarakat dan sosial dasar yang telah terbukti berhasil, seperti melakukan pengujian, mengisolasi dan merawat kasus, melacak kontak dekat, dan mengarantina kontak kasus," ujar siaran pers tersebut.
XINHUA | ANTARA