Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lansia Renta, Pikun, Malnutrisi Dinilai Belum Layak Vaksinasi Covid-19

image-gnews
Seorang dokter senior disuntik vaksin Covid-19 produksi Sinovac saat kegiatan vaksinasi massal dosis pertama di Jakarta, Senin, 8 Februari 2021. REUTERS/Willy Kurniawan
Seorang dokter senior disuntik vaksin Covid-19 produksi Sinovac saat kegiatan vaksinasi massal dosis pertama di Jakarta, Senin, 8 Februari 2021. REUTERS/Willy Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah menyasar warga lanjut usia (lansia) untuk divaksinasi Covid-19 menggunakan CoronaVac buatan Sinovac Biotech dari Cina. Vaksin itu disebut memiliki efikasi cukup tinggi untuk kalangan lansia dalam uji di Brasil. Selain itu, vaksin Covid-19 bagi lansia di Indonesia juga dianggap sangat penting karena kasus kematiannya yang tinggi. 

Target itu telah dimulai dari tenaga kesehatan yang berumur lebih dari 60 tahun sejak Selasa 9 Februari 2021. Meski begitu Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) merekomendasikan lansia yang renta, pikun, dan kurang gizi atau malnutrisi termasuk yang ditarget sekarang ini.

Baca juga:
Efek Vaksin Covid-19 untuk Lansia, 2 dari 1.000.000 Mungkin Pingsan

“Alasannya ada komorbid yang belum layak vaksinasi itu karena belum ada penelitiannya sampai sekarang,” kata Lazuardhi Dwipa, anggota Pergemi yang dihubungi Senin, 8 Februari 2021.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatrik di Bandung itu mengatakan, uji klinis vaksin di luar negeri memang ada yang melibatkan lansia. Namun tidak semua komorbid lansia bisa teruji dalam riset itu. Riset menerapkan syarat utama yaitu lansia harus sehat, atau komorbid peserta uji klinis itu tidak ada yang dalam kondisi berat. 

Rencana vaksinasi Covid-19 untuk lansia, menurut Lazuardhi, juga sempat ramai dibahas terkait kasus meninggalnya 33 orang di Norwegia setelah vaksinasi. Walau jumlah kasusnya tidak banyak, namun memunculkan pertanyaan soal keamanan vaksin untuk lansia.

“Ternyata mereka sudah renta, kemungkinan banyak penyakit, kondisinya sudah lemah, sehingga risiko terjadinya kematian meningkat,” ujarnya. 

Pergemi lalu membuat dua kriteria bagi lansia terkait vaksinasi ini yaitu layak dan belum layak. Bagi lansia yang renta, pikun atau demensia, dan malnutrisi, dimasukkan ke kriteria belum layak sampai ada hasil riset tentang mereka untuk imunisasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sebelumnya ada beberapa penelitian soal vaksinasi lansia yang sudah renta namun bukan terkait Covid-19," kata Lazuardhi.

Kerentaan lansia, dia menjelaskan, tidak sebatas usia, melainkan punya lima ciri khas. Misalnya ototnya sudah lemah sehingga tidak kuat mengangkat-angkat benda. Kemampuannya yang menurun hingga hanya bisa berjalan lambat juga menjadi cirinya.

Selain juga gangguan nutrisi sehingga badannya kurus, punya penyakit lebih dari empat jenis, atau mengalami gangguan psikologis seperti depresi. “Kalau ada tiga dari lima ciri itu, dia termasuk renta,” ujar Lazuardhi.

Dari beberapa studi vaksin yang ada tapi bukan untuk Covid-19, efikasi atau efektivitas vaksinnya semakin menurun bagi kalangan lansia renta. "Istilahnya terjadi penumpulan respon imunitas," kata dia.

Baca juga:
Profesor Ini Sebut 2 Alasan Lansia di Indonesia Jangan Takut Vaksin Covid-19

Kini, dengan kondisi belum layak menerima vaksin Covid-19--padahal tergolong rentan terpapar virusnya, menurut Lazuardhi, benteng perlindungan untuk lansia berasal dari orang sekitar yang lebih muda atau kekebalan kelompok (herd imunity).

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perdana Menteri: Norwegia Siap Akui Negara Palestina

5 hari lalu

Bendera Palestina dikibarkan di halaman luar Balai Kota Oslo pada Rabu pagi di Oslo, Norwegia, 29 November 2023. NTB/Ole Berg-Rusten/via REUTERS
Perdana Menteri: Norwegia Siap Akui Negara Palestina

Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store menyatakan kesiapan negaranya mengakui Palestina sebagai negara.


Irlandia, Spanyol, Norwegia Kian Dekat untuk Akui Negara Palestina

5 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Simon Harris berjabat tangan pada hari pertemuan mereka untuk membahas pengakuan negara Palestina, di Dublin, Irlandia, 12 April 2024. REUTERS/Clodagh Kilcoyn
Irlandia, Spanyol, Norwegia Kian Dekat untuk Akui Negara Palestina

PM Spanyol Pedro Sanchez mengatakan deklarasi mengenai Negara Palestina akan dilakukan "bila kondisinya memungkinkan".


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

6 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

6 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

7 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

PM Spanyol Pedro Sanchez akan melaksanakan kunjungan ke sejumlah negara Eropa untuk menggalang dukungan terhadap pengakuan negara Palestina


Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

12 hari lalu

Salwan Momika. Wikipedia
Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

Salwan Momika yang memicu kemarahan internasional dengan berulang kali merusak Al-Quran tahun lalu, kini telah ditangkap di Norwegia


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

13 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

15 hari lalu

Pasukan Satgas TNI UNIFIL berdiri di dekat kendaraan mereka di desa Kfar Kila dekat perbatasan dengan Israel, Lebanon selatan, 8 Oktober 2023. REUTERS/Aziz Taher
Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah


Kemenko PMK Jelaskan Penyelenggaraan Haji 2024 agar Ramah Lansia

16 hari lalu

Jamaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi kabah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu 1 Juli 2023. Jutaan jamaah haji melakukan tawaf ifadah yang menjadi rukun haji usai melakukan wukuf di Arafah dan lempar jamrah di Jamarat. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Kemenko PMK Jelaskan Penyelenggaraan Haji 2024 agar Ramah Lansia

Jemaah haji 2024 diberangkatkan dalam 554 kloter dan tersebar di 14 asrama haji serta 13 embarkasi.


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

16 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.