Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hujan di Lereng Gunung Merbabu Picu Tanah Bergerak, 1 Rumah di Boyolali Roboh

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Sejumlah warga dan relawan gabungan saat melakukan gotong royong membantu korban memberishkan puing-puing reruntuhan rumah roboh, di Dukuh Kempul Rejo, Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Rabu, 10 Februari 2021. Kredit: ANTARA/HO
Sejumlah warga dan relawan gabungan saat melakukan gotong royong membantu korban memberishkan puing-puing reruntuhan rumah roboh, di Dukuh Kempul Rejo, Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Rabu, 10 Februari 2021. Kredit: ANTARA/HO
Iklan

TEMPO.CO, Boyolali - Hujan deras dengan intensitas tinggi yang sering terjadi di wilayah lereng Gunung Merbabu menyebabkan bencana tanah bergerak dan mengakibatkan sebuah rumah warga di Desa Jlarem Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, roboh, pada Rabu, 10 Februari 2021.

Baca:
Arkeolog Temukan Prasasti di Lereng Merbabu, dari Masa Majapahit?

Rumah milik Slamet (29), warga Dukuh Kempul Rejo, Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari, itu mengalami rusak berat dengan bangunan atap dan tembok roboh, yang terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, kejadian tersebut tidak sampai menyebabkan korban jiwa.

Menurut Slamet, peristiwa tanah bergerak yang mengakibatkan rumahnya roboh tersebut tidak sampai ada korban jiwa atau luka-luka, karena saat kejadian semua penghuni sedang berada di luar rumah.

Slamet menjelaskan bahwa sebelum kejadian dia tidak melihat adanya tanda-tanda pergerakan tanah di rumah miliknya. Namun, memang wilayah lereng utara Gunung Merbabu sejak beberapa hari ini telah diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan tiba-tiba bangunan tembok dan atap roboh.

Atas kejadian tersebut, sejumlah masyarakat setempat dan relawan baik dari PMI yang tergabung dalam Siaga Bencana Berbasis masyarakat (Sibat), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Tim Siaga Desa (TSD), Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan relawan lainnya datang ke lokasi membantu korban.

Tim gabungan relawan tersebut memberikan bantuan dan bergotong royong pembersihan puing-puing reruntuhan di lokasi kejadian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, saat dikonfirmasi membenarkan soal kejadian tanah bergerak yang mengakibatkan satu rumah roboh itu.

Menurut Bambang bencana tersebut diduga akibat adanya pergerakan tanah di wilayah lereng Gunung Merbabu. "Kami setelah mendapat laporan langsung mengirimkan bantuan logistik ke lokasi kejadian," katanya.

Kendati demikian, pihaknya berharap masyarakat semakin waspada dengan ancaman bencana alam yang bisa terjadi kapan pun, terutama masyarakat yang tinggal di daerah lereng untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terutama saat kondisi cuaca tengah hujan deras.

"Kami minta masyarakat yang tinggal di kawasan lereng Gunung Merapi dan Gunung Merbabu memang rawan bencana longsor. Kami imbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan," katanya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Data Terbaru Banjir Musi Rawas Utara: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

19 menit lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas Utara: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

7 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Mendominasi, Waspadai Petir di Beberapa Wilayah

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Mendominasi, Waspadai Petir di Beberapa Wilayah

Masyarakat di Bengkulu, Jambi, Jakarta, Surabaya, dan Banjarmasin agar mewaspadai potensi hujan dengan disertai petir.


BMKG: Hujan Masih Berpotensi Mengguyur Seluruh Jawa Barat pada Dasarian Akhir April

1 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
BMKG: Hujan Masih Berpotensi Mengguyur Seluruh Jawa Barat pada Dasarian Akhir April

BMKG memprakirakan seluas 59 persen wilayah Jawa Barat masuk kriteria hujan menengah yang berkisar 50-150 milimeter per dasarian


Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

3 hari lalu

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

Pegadaian bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai Kementerian BUMN dan BUMN grup untuk menjadi relawan pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Relawan Bakti BUMN Batch V.


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

3 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

3 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

4 hari lalu

Warga membersihkan mobilnya yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

Jika curah hujan untuk sepekan ke depan meningkat, maka potensi bencana susulan serupa bisa saja terjadi.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

4 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

4 hari lalu

Gunung Gamalama. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate melarang masyarakat untuk mendekati kawah Gunung Gamalama.