Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melacak Covid-19 ke Wuhan, Tim Peneliti Masih Ragu Soal Kelelawar

Reporter

image-gnews
Coronavirus yang baru ini (dinamakan 2019-nCoV oleh WHO) memiliki kesamaan hingga 87% dengan rantai genetika dengan dua coronavirus yang ditemukan pada kelelawar. Namun, muasal dari 2019-nCoV belum diketahui
Coronavirus yang baru ini (dinamakan 2019-nCoV oleh WHO) memiliki kesamaan hingga 87% dengan rantai genetika dengan dua coronavirus yang ditemukan pada kelelawar. Namun, muasal dari 2019-nCoV belum diketahui
Iklan

TEMPO.CO, Beijing - Pelacakan penularan Covid-19 telah memastikan virus penyebab penyakit itu berasal dari hewan lalu melompat ke manusia (transmisi zoonosis). Yang belum berhasil meyakinkan para ilmuwan dunia sampai saat ini adalah hewan yang menjadi inang si virus.

Liang Wannian, ketua tim delegasi Cina yang sedang meneliti bersama tim dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Wuhan mengungkap itu seperti dikutip dari media penyiaran Cina, Kamis 11 Februari 2021. Dalam penelitian sebelumnya, dia menuturkan, para ilmuwan mendapati virus corona jenis baru yang sedang menyebar penyakit mirip pneumonia pada manusia itu terdapat pada kelelawar dan trenggiling.

Baca juga:
Meluas, Temuan Cerpelai Bawa Virus Corona Covid-19 di Eropa

Keduanya ditemukan memiliki kemiripan genetik. Tapi, ternyata, kemiripan tersebut dianggap tidak cukup untuk membuktikan bahwa kelelawar dan trenggiling adalah inang langsung dari virus corona jenis baru, SARS-CoV-2. Liang bahkan menyebutkan hewan seperti musang dan kucing sangat rentan terhadap virus tersebut sehingga semua jenis spesies itu berpotensi menjadi inang alami.

Pakar dari WHO dalam tim yang sama, Ben Embarek, menjelaskan bahwa tim ke Wuhan bertujuan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai asal-mula wabah merebak di ibu kota Provinsi Hubei tersebut. Sekaligus meneliti bagaimana virus menginfeksi masyarakat setempat.

Sejauh ini, Embarek mengatakan, tidak ada perubahan dramatis dari gambaran Wuhan sebagai daerah pertama yang melaporkan epidemi Covid-19. "Namun para ilmuwan telah menambah pengetahuan mengenai situasi terdahulu secara detail," kata Embarek.

Hasil penelitian di Wuhan juga telah menyimpulkan bahwa virus tersebut melompat dari seekor binatang ke inang lalu menularkan ke manusia. Menurut Embarek, virus kemungkinan juga berasal dari seekor binatang yang langsung menularkannya ke manusia. Kemungkinan lain, ditularkan dari makanan beku.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peter Ben Embarek, anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul penyakit virus corona (Covid-19) mengunjungi pasar makanan laut Huanan di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, Ahad, 31 Januari 2021. Kunjungan ini dijaga ketat oleh para petugas keamanan. REUTERS/Thomas Peter


Embarek dan timnya mengesampingkan kemungkinan virus tersebut berasal dari laboratorium sehingga para ilmuwan tidak akan melacaknya ke arah sana.

Liang menambahkan bahwa masih belum diketahui bagaimana virus tersebut ditemukan di Pasar Hewan Huanan. Dia menyebutkan, di pasar itu terdapat lapak-lapak penjualan ikan yang menjadi salah satu tempat penularan wabah sehingga menjadi perhatian otoritas di Cina.

Baca juga:
Masih Berpikir Virus Corona Buatan Lab? Simak Studi Ini

Tim yang melakukan penelitian asal-mula virus corona Covid-19 di Wuhan terdiri dari 17 ilmuwan Cina dan 17 ilmuwan dari 10 negara lain.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Disebut AS Ancaman Terbesar, Cina Minta Tak Dianggap Musuh

1 jam lalu

Disebut AS Ancaman Terbesar, Cina Minta Tak Dianggap Musuh

Cina bereaksi keras terhadap pernyataan Menteri Perdagangan AS yang menyebut negara ini sebagai ancaman terbesar.


Pariwisata Belum Pulih, Cina Bebaskan Visa untuk Warga dari Enam Negara Ini

8 jam lalu

Wisatawan mengunjungi salah satu bangunan bagian dari situs bersejarah Kota Terlarang atau Forbidden City di Beijing, Tiongkok, 5 Mei 2018. Istana bersejarah ini menjadi tujuan wisata baik wisatawan domestik atau pun mancanegara. ANTARA/Zabur Karuru
Pariwisata Belum Pulih, Cina Bebaskan Visa untuk Warga dari Enam Negara Ini

Masa uji coba bebas visa Cina untuk enam negara ini berlaku mulai 1 Desember 2023 hingga 30 November 2024.


WHO: Setiap Jam, Situasi di Gaza Semakin Memburuk

9 jam lalu

Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 4 Desember 2023. REUTERS/Fadi Shana
WHO: Setiap Jam, Situasi di Gaza Semakin Memburuk

WHO mengatakan situasi di Gaza kian memburuk seiring dengan semakin intensifnya pengeboman Israel di selatan wilayah Palestina.


Israel Makin Gila, 1 Anak di Gaza Terbunuh Setiap 10 Menit

10 jam lalu

Anak-anak Palestina yang terluka tergeletak di lantai rumah sakit Nasser, menyusul serangan Israel di sekolah Ma'an di timur Khan Younis, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 5 Desember 2023. REUTERS/Ibrahim Abu Mustafa
Israel Makin Gila, 1 Anak di Gaza Terbunuh Setiap 10 Menit

Setiap 10 menit, 1 anak tewas di Gaza terkena serangan Israel.


Ada Peningkatan Kasus Covid-19 di Jakarta, Dinkes DKI: Masih Terkendali

15 jam lalu

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, berpose di ruang kerja. (Foto: Antara)
Ada Peningkatan Kasus Covid-19 di Jakarta, Dinkes DKI: Masih Terkendali

Dinkes DKI menilai kenaikan kasus Covid-19 di DKI Jakarta saat ini masih terkendali. Tidak ada kenaikan angka perawatan di rumah sakit.


Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

16 jam lalu

James Marape, Perdana Menteri Papua Nugini. Sumber: Reuters
Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

Papua Nugini akan merekrut petugas kepolisian Australia untuk posisi-posisi penting dalam kepolisian nasionalnya


Kisah Etnis Rohingya dan Uighur yang Terpinggirkan dari Tanah Airnya Sendiri

18 jam lalu

Sejumlah imigran etnis Rohingya kembali mendarat  di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kisah Etnis Rohingya dan Uighur yang Terpinggirkan dari Tanah Airnya Sendiri

Profil dan perjuangan Etnis Rohingya dan Uighur yang tersia-sia di tanah airnya. Mengapa mereka dipinggirkan?


WHO Desak Israel Cabut Perintah Pemindahan Pasokan Medis dari Gudang di Gaza

22 jam lalu

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus berjalan di sebuah rumah sakit yang didukung oleh Masyarakat Medis Amerika Suriah (SAMS), setelah gempa mematikan, di persimpangan Bab al-Hawa di perbatasan Suriah-Turki, di provinsi Idlib, Suriah 1 Maret 2023. REUTERS/Khalil Ashawi
WHO Desak Israel Cabut Perintah Pemindahan Pasokan Medis dari Gudang di Gaza

Dirjen WHO meminta Israel untuk mengambil segala tindakan untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil di Gaza


Doni Monardo di Mata Sahabat hingga BNPB Rekomendasikan 3 Hari Berkabung

1 hari lalu

Prosesi pemakaman mantan Kepala BNPB Letjen (purn) Doni Monardo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Senin, 4 Desember 2023. Doni memiliki sejumlah karier cemerlang di militer, di antaranya menjadi Komandan Paspamres, Komandan Jenderal Kopassus dan Pangdam Militer III Siliwangi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Doni Monardo di Mata Sahabat hingga BNPB Rekomendasikan 3 Hari Berkabung

Doni Monardo, tokoh yang dikenal berkat jasanya sebagai pahlawan Covid-19 sudah tutup usia. Sosok dengan nama lengkap Letjen TNI (Purn) Doni Monardo ini sangat berperan penting kala pandemi tahun lalu.


Punya Karier Cemerlang, Ini Jejak Pendidikan Doni Monardo

1 hari lalu

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Ketua BNPB Doni Monardo. ANTARA/Aprilio Akbar
Punya Karier Cemerlang, Ini Jejak Pendidikan Doni Monardo

Jejak Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo yang pernah menjadi Komandan Paspampres.