TEMPO.CO, Bandung - Ketua Tim Riset CoronaVac dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Kusnandi Rusmil, 70 tahun, telah mendapat suntikan pertama imunisasi dari vaksin Covid-19 yang tengah ditelitinya itu di Bandung.
Baca:
Studi Inggris Temukan Gejala-gejala Baru Covid-19: Menggigil, Sakit Kepala
Nama Kusnandi tercantum dalam daftar tenaga kesehatan golongan lanjut usia. Vaksinasinya berlangsung di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung pada Kamis, 11 Februari 2021.
Menurut Kusnandi, dia mendapat suntikan sekitar pukul 09.30 WIB bersama tenaga kesehatan lain yang tergolong lansia di rumah sakit itu. Dokter spesialis anak dan konsultan kelahiran Payakumbuh, 14 Mei 1950, itu mengaku tidak mengalami pusing atau lemas setelah disuntik. “Cuma lapar sama ngantuk sedikit,” katanya, Jumat, 12 Februari 2021.
Dia berdalih lupa sarapan sebelum divaksinasi. Kemudian setelah makan, sore harinya ditidurkan seperti kebiasaan lamanya. “Setelah itu segar semua,” ujar Kusnandi.
Dampak vaksinasi seperti yang dialami Kusnandi itu mirip dengan pengakuan seorang relawan uji CoronaVac buatan Sinovac di Bandung, Herlina Agustin, 52 tahun.
Herlina mengatakan lengan kirinya terasa pegal setelah disuntik. Sekeluarnya dari Puskesmas Dago setelah menunggu 30 menit pasca-penyuntikan, dia mengantuk sampai tidak sanggup menyetir mobil. Suaminya kemudian mengambil alih kemudi.
Selain mengantuk, Herlina mengaku jadi lapar. Efek serupa itu terulang pada vaksinasi kedua. “Ngantuknya seharian, tapi besoknya sudah aktivitas biasa lagi,” katanya Selasa, 12 Januari 2021.
Sementara itu manajer tim riset vaksin Eddy Fadlyana juga ikut masuk dalam daftar tenaga kesehatan lansia. Dokter spesialis anak di RSHS Bandung itu disuntik vaksin Covid-19 pada Selasa, 9 Februari 2021. “Nggak ada reaksi apa-apa,” katanya. Dia mengaku tidak punya gejala seperti pusing, demam, mengantuk, atau lapar.
ANWAR SISWADI