TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto mengatakan kuota jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dipatok minimal 20 persen. Pada jalur SNMPTN juga seleksinya tidak sebatas nilai akademik siswa di sekolah.
Baca:
Pendaftaran SNMPTN Dimulai, Rektor Ingatkan Peserta Cermat Pilih Prodi
Menurutnya, komposisi kuota mahasiswa S1 baru 2021 dari tiga jalur masuk berbeda di antara perguruan tinggi negeri. Adapun penetapan kuota mahasiswa baru 2021 di kampus negeri berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2020.
Pada perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH), kuota jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) minimum 30 persen, dan kuota Seleksi Mandiri maksimal 50 persen.
Kini ada sebelas PTNBH, antara lain Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi 10 Nopember, Universitas Airlangga, dan Universitas Hasanuddin.
Sementara yang bukan PTNBH ditetapkan kuota SNMPTN minimal 20 persen, SBMPTN sedikitnya 40 persen, dan Seleksi Mandiri maksimal hanya 30 persen.
LTMPT tengah membuka pendaftaran SNMPTN pada 15-24 Februari 2021. Selain akan menyaring calon mahasiswa baru dengan prestasi akademik, perguruan tinggi negeri bisa juga memakai prestasi lain yang ditetapkan seperti Universitas Airlangga dengan penawaran Golden Ticket.
“Pada prinsipnya jalur SNMPTN memang memberi kesempatan kepada siswa yang memiliki keunggulan tertentu atau kejuaraan yang dibuktikan dengan sertifikat,” kata Budi, Senin, 15 Februari 2021. Prestasi terbaik yang dibuktikan dengan sertifikat juara itu harus diunggah pada waktu pendaftaran SNMPTN.
Namun begitu, tidak semua kampus negeri menyaring SNMPTN dengan prestasi non-akademik. Beberapa kampus seperti Institut Teknologi Bandung dan Universitas Padjadjaran hanya menyaring peserta SNMPTN dari nilai prestasi akademik siswa.
ANWAR SISWADI