TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan kuota untuk jalur penerimaan lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sebanyak 36 persen dari total penerimaan 4.620 mahasiswa S1 baru 2021. Jumlah kuota SNMPTN sekitar 1.663 orang.
Baca:
Pendaftaran SNMPTN Dimulai, Rektor Ingatkan Peserta Cermat Pilih Prodi
Jumlah kuota jalur SNMPTN di ITB itu mengalami perubahan. Sebelumnya Direktur Pendidikan ITB Arief Haryanto menyatakan kuota SNMPTN ITB sebesar 40 persen. “Ternyata karena ada syarat LTMPT yang harus dipenuhi oleh setiap fakultas jadi berubah,” katanya, Senin 15 Februari 2021.
Dengan perubahan kuota jalur SNMPTN itu, maka jatah kursi untuk jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di ITB menjadi 34 persen, dan Seleksi Mandiri 30 persen. Pendaftaran kuliah di ITB secara daring dimulai 15-24 Februari 2021 di laman Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
Menurut Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto, mekanisme penyaringan dari jalur SNMPTN bisa berdasarkan prestasi akademik atau ditambah prestasi lain.
Sementara ITB, kata Arief, tidak mengalokasikan khusus jalur prestasi non-akademik di SNMPTN. “Mekanisme seleksi tidak bisa kami beritahukan kepada publik,” ujarnya.
Selain jalur SNMPTN yang umum, ITB menawarkan program peminatan. Pilihan itu untuk pendaftar yang telah punya minat pada program studi tertentu.
Umumnya, mahasiswa baru yang diterima ITB dari jalur SNMPTN dan dua jalur lain baru bisa memilih program studi pilihannya setelah menempuh Tahap Persiapan Bersama (TPB) selama setahun kuliah.
Pada 2021 ini ada 15 program studi peminatan yang ditawarkan ITB, seperti Astronomi, Kimia, Meteorologi, Oseanografi, Teknik Geofisika, Teknik Fisika, Manajemen Rekayasa, Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknologi Pasca Panen, dan Kewirausahaan. Peserta program peminatan itu bisa mendaftar di laman SNMPTN 2021 dan memilih dua program studi dari sekolah atau fakultas yang berbeda.
ANWAR SISWADI