Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Skandal Vaksinasi Covid-19 Libatkan Ratusan Pejabat di Peru, Ini Ceritanya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah skandal mewarnai program vaksinasi Covid-19 di Peru. Ini lebih daripada kasus Helena Lim di Jakarta, seorang yang dikenal sebagai crazy rich, yang memamerkan diri telah menerima suntikan prioritas vaksin Covid-19 untuk para tenaga kesehatan.

Yang terjadi di Peru lebih parah. Sebanyak 468 pejabat tinggi pemerintahan beserta koneksi VIP-nya diketahui telah diam-diam melompat ke luar dari antrean dan menerima vaksinasi Covid-19 duluan. Memanfaatkan keuntungan dari posisi yang dimilikinya, para pejabat itu telah disuntik akhir tahun lalu menggunakan vaksin Covid-19 dari Sinopharm, Cina--dari batch di luar yang digunakan untuk uji klinis.

Baca juga:
Calon Vaksin Covid-19 Anhui dari Cina Akan Diuji Klinis di Indonesia

Setelah penyuntikan itu, Pemerintah Peru membeli vaksin Sinopharm dan saat ini sedang dibagikan kepada para tenaga kesehatan dan dokter di negeri itu. Kecaman pun meledak di Peru.

"Orang-orang ini yang menjadi bagian dari pemerintahan telah gagal menjalankan kewajibannya sebagai pelayan publik," kata penjabat Presiden Peru, Francisco Sagasti, Senin malam lalu, 15 Februari 2021.

Dia menyatakan telah menyerahkan nama-nama para pejabat itu ke kejaksaan setempat untuk diselidiki. Tuduhannya, ketidakadilan akses atas vaksin virus corona.

Terungkapnya vaksinasi rahasia itu menambah terpuruk reputasi mantan Martin Vizcarra. Dia mengakui mendapat vaksinasi bersama istri dan seorang saudara laki-lakinya pada Oktober, atau sebulan sebelum Kongres memecatnya sebagai presiden atas tuduhan perkara korupsi.

Vizcarra awalnya mengatakan kalau vaksinasi yang dimaksud adalah keterlibatannya sebagai satu di antara 12 ribu peserta uji klinis vaksin Sinopharm di Peru. Dia bahkan mengaku kalau uji antibodi dalam darahnya negatif, menandakan dia hanya penerima plasebo dalam uji tersebut.

Pernyataan dari Fakultas Kedokteran Cayetano Heredia, kampus yang melaksanakan uji klinis itu di Lima, membantah sang presiden ada dalam daftar relawan. Vizcarra hanya meresponsnya lewat Twitter kalau dia sangat terkejut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Luar Negeri Elizabeth Astete, Menteri Kesehatan Pilar Mazzetti, dan dua wakil menteri yang terlibat dalam penanggulangan Covid-19 di negara itu juga dipaksa ikut mundur. Astete mengakui dalam surat pengunduran dirinya, Minggu, kalau dia ikut menerima vaksinasi diam-diam itu pada akhir Januari.

Alasan yang diajukannya adalah kalau dia tak mungkin membiarkan dirinya terinfeksi dan jatuh sakit. Alasan yang semakin membuat marah sebagian rakyat Peru.

Yang lebih mengejutkan adalah Mazzetti yang selama ini dikenal dengan upayanya menahan laju penyebaran virus corona Covid-19 di Peru. Dalam pernyataannya, Jumat pekan lalu, suntikan dosis pertama diaku diterimanya beberapa hari setelah dia tampil dalam konferensi pers bersama Vizcarra dan menegaskan kalau dia akan diimunisasi setelah semua tenaga kesehatan menerimanya.

"Kapten harus yang terakhir meninggalkan kapal. Mereka para pemimpin institusi harus menjadi contoh, menunggu kesempatan kita nanti," kata Mazzetti saat itu.

Godofredo Talavera, Presiden Federasi Tenaga Medis Peru, mengaku sangat marah dengan skandal tersebut. Menurutnya, sudah jelas sekarang kenapa pemerintah negara itu berlama-lama sebelum akhirnya memutuskan membeli vaksin.

Baca juga:
Berita Terkini Covid-19 Global: Indonesia Hampir Menyalip Peru

"Tidak perlu buru-buru; karena mereka sendiri sudah divaksinasi," katanya sambil menegaskan para pejabat telah mengambil keuntungan dari posisi mereka. "Ini mengkonfirmasi prioritas (vaksinasi Covid-19) bukanlah untuk para kolega di unit-unit perawatan intensif yang menghadapi risiko kematian 24 jam sehari," katanya lagi.

CTVNEWS | WASHINGTONPOST

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

1 hari lalu

Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin Inavac kepada warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Budaran HI, Jakarta, Minggu, 17 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-59 menyelanggarakan cek kesehatan dan pencegahan obesitas serta vaksinasi gratis kepada warga untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.


Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

2 hari lalu

Ilustrasi Bidan. shutterstock.com
Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.


Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

12 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.


Dina Boluarte Beralasan Koleksi Jam Tangan Rolexnya Pinjam dari Teman

13 hari lalu

Presiden Peru, Dina Boluarte. REUTERS/Angela Ponce
Dina Boluarte Beralasan Koleksi Jam Tangan Rolexnya Pinjam dari Teman

Dina Boluarte menyebut skandal jam tangan Rolex yang menjeratnya sebagai kebohongan dan tabir asap..


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

14 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

15 hari lalu

Rolex Lady Datejust. (dok. Luxehouze)
Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

Dina Boluarte, Presiden Peru gunakan jam tangan Rolex mengundang guncangan politik di negara itu. Begini profil perusahaan jam tangan mewah ini.


6 Menteri Langsung Mundur Gara-gara Jam Tangan Rolex Presiden Peru, Ini Profil Dina Boluarte

15 hari lalu

Presiden Peru, Dina Boluarte. REUTERS/Angela Ponce
6 Menteri Langsung Mundur Gara-gara Jam Tangan Rolex Presiden Peru, Ini Profil Dina Boluarte

Presiden Peru disorot rakyatnya karena gunakan jam tangan Rolex. Enam menteri langsung mundur. Ini profil Dina Boluarte.


Presiden Peru Digerebek Gara-gara Skandal Jam Rolex, Enam Menteri Mundur

17 hari lalu

Polisi berjaga saat penggerebekan di kediaman Presiden Peru Dina Boluarte di Lima, Peru 30 Maret 2024. REUTERS/Stringer
Presiden Peru Digerebek Gara-gara Skandal Jam Rolex, Enam Menteri Mundur

Presiden Peru Dina Boluarte terlibat skandal suap jam tangan Rolex. Rumahnya digeledah polisi akhir pekan lalu.


Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

19 hari lalu

Polisi mendobrak pintu dalam penggerebekan di kediaman Presiden Peru, Dina Boluarte di Lima, Peru 30 Maret 2024.  video by Reuters
Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

Rumah dan istana Presiden Peru Dina Boluarte digerebek dalam penyelidikan terhadap kepemilikan jam tangan mewah Rolex.


Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

25 hari lalu

Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D saat menghadiri peresmian kerja sama antara laboratorium klinik Prodia dan IHH Healthcare Malaysia di Jakarta, Kamis 28 Juli 2022/Prodia
Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.