TEMPO.CO, Yogyakarta - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta menyatakan jumlah kasus aktif positif Covid-19 per mingguan di wilayahnya kini mengalami penurunan dibandingkan minggu-minggu sebelumnya.
Baca:
Berita Terkini Covid-19 Global, Indonesia Hampir Menyalip Peru
Penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap pertama dan kedua, 11 Januari-8 Februari di Kota Yogyakarta dinilai berkontribusi dalam menurunkan kasus aktif Covid-19 itu.
“Lalu di masa PPKM Mikro saat ini jumlah pertumbuhan kasus secara periode mingguan juga terus menurun,” ujar Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Kamis, 18 Februari 2021.
Heoe membeberkan puncak pertumbuhan kasus mingguan positif Covid-19 di Kota Yogyakarta terjadi pada minggu ke-44, minggu ke-45 dan minggu ke-46 pada 2020 lalu dengan jumlah sekitar 500 kasus/minggu.
Sedangkan pada minggu ke-47 mulai mengalami penurunan menjadi 406 kasus, minggu ke-48 menjadi 271 kasus dan minggu ke-49 menjadi 241 kasus.
“Minggu ke-47 hingga minggu kemarin, jumlah pertumbuhan kasus turun terus. Ini dilihat dari angka kasus per minggu, sudah turun sekitar 50 persen dari kasus mingguan sebelumnya,” kata Heroe, yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta itu.
Pemerintah Kota Yogyakarta mencatat per Rabu kasus konfirmasi positif Covid-19 yang dirawat maupun menjalani isolasi sebanyak 405 kasus, 3.771 sembuh dan 198 meninggal.
Jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 itu sudah menurun signifikan dibandingkan sebelumnya yang pernah mencapai di angka 700-an kasus.
“Harapan kami ini masih bisa turun terus dan semoga masa liburan Imlek 2021 lalu tidak menimbulkan gangguan,” ujarnya.
Heroe mengatakan penerapan PPKM mikro diikuti proses testing, tracing treatment yang ditingkatkan namun masih menggunakan rapid antigen.
Posko-posko yang dibangun di RT/RW diminta melakukan pendataan, pencatatan dan pengawasan orang keluar masuk serta warga isolasi mandiri.
“Kami menunggu dua minggu lagi untuk melihat apakah PPKM mikro bisa lebih menggenjot penurunan kasus Covid-19,” kata Heroe.
Hingga saat ini, di Kota Yogya sudah 1.026 posko mandiri Covid-19 terbentuk di tingkat wilayah untuk mendukung pelaksanaan kebijakan PPKM Mikro.
“Jumlah posko ini akan terus bertambah karena belum semua dari 14 kecamatan melaporkan jumlah posko yang dibangun di wilayahnya,” kata Heroe.
Heroe mengatakan posko ini berada di tingkat RT, RW hingga kampung. Posko Covid-19 berbasis wilayah itu agar dalam pelaksanaan pelacakan, pemeriksaan, dan penanganan (tracing-testing-treatment) lebih optimal dan efektif.
“Utamanya fungsi posko itu untuk pengawasan mobilitas warga di satu wilayah saat PPKM Mikro namun juga untuk memfasilitasi jika ada warga terpapar Covid-19,” ujarnya.
Heroe mengatakan posko Covid-19 di tingkat kelurahan khusus difungsikan melakukan supervisi dan mendistribusikan bantuan makanan serta obat dan vitamin, termasuk melakukan pemeriksaan acak di destinasi wisata dan tempat umum.
Adapaun di tingkat provinsi, Juru Bicara Gugus Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Berty Murtiningsih mengatakan penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 kembali di atas 200 atau tepatnya 255 kasus pada Kamis.
Padahal DIY sempat mencatatkan kasus Covid-19 di bawah 200 selama empat hari berturut-turut sejak Sabtu lalu. "Total kasus terkonfirmasi di DIY sampai hari ini menjadi 25.817 kasus, kasus sembuh 19.458 kasus dan kasus meninggal dunia 619 kasus," kata Berty.
PRIBADI WICAKSONO