Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Anjing Krooz dan Achilez di Lokasi Tanah Longsor Nganjuk

Reporter

image-gnews
Petugas SAR Dog Jatim di lokasi pencarian korban tanah longsor, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. ANTARA Jatim/ dokumen SAR Dog Jatim-Ach
Petugas SAR Dog Jatim di lokasi pencarian korban tanah longsor, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. ANTARA Jatim/ dokumen SAR Dog Jatim-Ach
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum tenggat pencarian berakhir di hari ketujuh, semua korban tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, telah berhasil ditemukan. Dari 21 orang, dua di antaranya selamat sedangkan sisanya ditemukan tak bernyawa.

Bencana itu terjadi pada Minggu malam, 14 Februari 2021. Di antara para petugas evakuasi yang kemudian berhimpun di lokasi adalah Krooz dan Achilez dari Regu SAR Dog Jawa Timur. Krooz adalah anjing jenis Doberman, sedang Achilez berasal dari jenis German Shepherd Dog (GSD) Working Line.

Baca juga:
Anjing Pelacak Corona di Bandara Cile, Simak Cara Kerja Mereka

"Mereka punya spesialisasi berbeda," kata General Manager SAR Dog Jatim Gagah Surya Pamukti saat memperkenalkan keduanya.

Krooz disebutnya mampu mengendus korban masih hidup hanya dari bau keringat, embusan napas (CO2) serta bau kulit dan bahkan detak jantung. Achilez disebutnya mampu mengendus bau mayat.

Polri sebenarnya telah menurunkan anjing pelacak ke Dusun Selopuro. Namun, Badan SAR Nasional (Basarnas) juga mengontak SAR Dog Jatim yang kemudian membawa Krooz dan Achilez ke lokasi. Alasannya, mempercepat pencarian selama tujuh hari, sehingga diharapkan sebelum itu semua korban bisa ditemukan.

Tidak sia-sia, seluruh korban berhasil ditemukan di pencarian hari keenam. Anjing-anjing itu berperan menuntun handler (pengasuh) ke titik sesuai yang diendus oleh indera penciumannya.

Tutu Puji Widodo, Komandan Regu SAR Dog Jatim, menerangkan titik temuan korban bencana tanah longsor di Nganjuk tidak langsung dibuat satu titik, melainkan segitiga. Hal itu karena kemungkinan korban tertimpa bangunan, sehingga menghalangi fokus pencarian dari anjing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasilnya tidak mengecewakan. Buktinya, setelah proses pendeteksian oleh anjing pelacak yang kemudian ditindaklanjuti petugas, terbukti di titik-titik yang dituju ditemukan para korban.

Pencarian, Puji mengungkapkan, bukan tanpa kendala. Dia menyebut adanya faktor cuaca hujan. Titik-titik yang berhasil ditemukan, diduga ada korban, hilang begitu saja disapu hujan, begitu juga dengan partikel-partikel yang bisa diendus anjing ikut sirna.

"Namun, karena si anjing sudah paham lokasinya, pencarian di hari selanjutnya langsung ke titik dimaksud dan terbukti korban berhasil ditemukan," kata dia.

Bencana di Dusun Selopuro terjadi pada malam-malam saat banyak warga memilih tinggal di rumah setelah hujan seharian melanda daerah itu. Dusun Selopuro terletak di areal perbukitan dengan beberapa rumah berdiri sangat dekat dengan tebing setinggi puluhan meter.

Baca juga:
Cari Korban Gempa, Mahasiswa ITS Gagas Kecoak Cyborg Gantikan Anjing

Tanah longsor dari bukit setinggi 50 meter menghajar 10 rumah di dusun yang tergolong padat itu. Sebanyak 21 orang sempat dinyatakan hilang dari 186 orang penduduk setempat.

KOREKSI:

Artikel ini telah diubah pada Minggu 21 Februari 2021, Pukul 10.29 WIB, untuk menambahkan keterangan nama dan identitas Tutu Puji Widodo, Komandan Regu SAR Dog Jatim. Terima kasih.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapal Nelayan Hilang Kontak di Samudra Hindia, Basarnas Ungkap Kronologinya

1 jam lalu

Tim SAR gabungan yang dikoordinasi Basarnas Cilacap melakukan penyisiran di pesisir selatan Kabupaten Cilacap, Selasa (19/3/2024), untuk mencari kapal nelayan Kilat Maju Jaya-7 yang dilaporkan hilang kontak di Samudra Hindia selatan Jawa. ANTARA/HO-Basarnas
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Samudra Hindia, Basarnas Ungkap Kronologinya

Kapal nelayan Kilat Maju Jaya-7 yang hilang kontak di Samudra Hindia selatan Pulau Jawa hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.


Diperingatkan, Tanah Bergerak di Bandung Barat Bisa Menutup Aliran Sungai

4 jam lalu

Kerusakan sebuah Sekolah Dasar akibat pergerakan tanah di di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. (Dok.PVMBG)
Diperingatkan, Tanah Bergerak di Bandung Barat Bisa Menutup Aliran Sungai

Kandidat lahan relokasi warga terdampak dinilai masih rentan tanah bergerak.


Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Cirarab, Tim SAR Temukan 1 Korban Tenggelam

1 hari lalu

Ilustrasi tenggelam di sungai/kali. northernstar.com.au
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Cirarab, Tim SAR Temukan 1 Korban Tenggelam

Korban tenggelam Achmad Supryadi dan anaknya Kaira Juliani Salma (3) diduga terpeleset dan terbawa arus sungai.


Anggota Basarnas Papua Meninggal Akibat Jatuh dari Tower Telekomunikasi saat Selamatkan Warga

4 hari lalu

Petugas BPBD, Basarnas dan Dinas Pemadam Kebakaran mengevakuasi pohon tumbang pascaputing beliung di Jalan Nasional Bandung Garut di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 21 Februari 2024. BPBD Provinsi Jawa Barat tengah mendata kerusakan bangunan dan korban akibat bencana puting beliung yang terjadi di Rancaekek pada Rabu petang tersebut. ANTARA/Raisan Al Farisi
Anggota Basarnas Papua Meninggal Akibat Jatuh dari Tower Telekomunikasi saat Selamatkan Warga

Seorang anggota Basarnas meninggal dunia saat selamatkan warga di Tower Telekomunikasi Gunung Sabron Yaru, Papua.


Banjir Bandang yang Melumat Kampung di Sumatera Barat, Ini Kesaksian Warga

5 hari lalu

Kondisi rumah masyarakat  di Batu Bala, Nagari Gantiang Mudiak Utara, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, setelah diterjang banjir pada Kamis 7 Maret 2024.  TEMPO/Fachri Hamzah
Banjir Bandang yang Melumat Kampung di Sumatera Barat, Ini Kesaksian Warga

Banjir bandang dan tanah longsor tak hanya terjadi di Ganting Mudiak Utara maupun di Kabupaten Pesisir Selatan, tapi lokasi ini menjadi yang terparah.


BNPB Siapkan Dana Rp 1,7 Miliar untuk Korban Longsor dan Banjir di Sumatera Barat

5 hari lalu

Puluhan rumah di Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, rata dengan tanah usai diterjang banjir. (TEMPO/Fachri Hamzah)
BNPB Siapkan Dana Rp 1,7 Miliar untuk Korban Longsor dan Banjir di Sumatera Barat

Menurut Kepala BNPB, Suharyanto, DSP ini dapat digunakan sebagai operasional maupun hal lain yang bersifat kedaruratan


BNPB Sebut 28 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Sumbar

5 hari lalu

Warga berusaha melewati jalanan berlumpur saat mengantarkan bantuan secara swadaya untuk korban banjir bandang dan longsor di Langgai, Gantiang Mudiak Utara Surantiah, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa, 12 Maret 2024. Akses menuju lokasi bencana tersebut yang terputus membuat warga kesulitan mendapatkan bantuan. TEMPO/Fachri Hamzah.
BNPB Sebut 28 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Sumbar

BNPB akan mengirimkan anggota dari TNI untuk memberikan penanganan. Anggota itu akan berkoordinasi dengan Kepala Basarnas setempat.


Kapal Pencari Ikan Terbalik di Perairan Selayar, 24 Nelayan Belum Ditemukan

6 hari lalu

Sejumlah penyelam melakukan proses penenggelaman Kapal Angkatan Laut (KAL) Tabuhan II-5-25 di Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 25 Januari 2024. Tiga kapal yakni KAL Tabuhan, Patkamla Baluran dan Patkamla Mustaka yang usianya sudah tua dan tidak efektif lagi untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan, ditenggelamkan oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi di kawasan Pantai Bangsring sebagai upaya mendukung konservasi yang dijadikan rumah bagi biota laut. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kapal Pencari Ikan Terbalik di Perairan Selayar, 24 Nelayan Belum Ditemukan

Basarnas masih mencari 24 penumpang kapal Dewi Jaya 2 yang terbalik di perairan Selayar sejak Sabtu dinihari 9 Maret 2024.


Kapal KM Parikudus Diterjang Ombak dan Terbalik di Pulau Seribu, Satu Warga Taiwan Hilang

7 hari lalu

Evakuasi KM Parikudus yang terbalik di perairan Pulau Rambut Kepulauan Seribu, Senin, 11 Maret 2024. Foto: ANTARA/HO-Polres Kepulauan Seribu
Kapal KM Parikudus Diterjang Ombak dan Terbalik di Pulau Seribu, Satu Warga Taiwan Hilang

Kapal KM Parikudus yang membawa 35 orang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan


Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Pesisir Selatan Sumbar, 10 Warga Ditemukan Meninggal Dunia

9 hari lalu

Tim gabungan bersama warga saat mengevakuasi jasad seorang korban banjir-tanah longsor di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, Jumat (8/3/2024). ANTARA
Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Pesisir Selatan Sumbar, 10 Warga Ditemukan Meninggal Dunia

Sebanyak 10 warga Kabupaten Pesisir Barat, Sumbar, yang menjadi korban banjir dan tanah longsor ditemukan meninggal dunia di tiga lokasi berbeda.