Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebijakan Baru WhatsApp Berlaku 15 Mei, Pemakai Tak Setuju Tak Bisa Kirim Pesan?

image-gnews
Logo WhatsApp. Kredit: Time
Logo WhatsApp. Kredit: Time
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi pesan WhatsApp telah mengungkapkan secara bertahap akan melumpuhkan akun pengguna yang tidak menerima perubahan kebijakan privasi baru. Kebijakan itu akan mulai berlaku pada 15 Mei. 

Baca:
Kebijakan Baru WhatsApp, Siap-siap Ada Notifikasi Lagi tapi ...

Dikutip Mac Rumors, Minggu, 21 Februari 2021, WhatsApp mengatakan akan perlahan-lahan meminta pengguna yang belum menerima perubahan kebijakan untuk mematuhi persyaratan baru selama beberapa minggu mendatang. Tujuannya agar memiliki fungsionalitas penuh dari WhatsApp mulai 15 Mei terpenuhi.

Sementara, jika tidak menerima persyaratan, untuk waktu yang singkat, pengguna masih bisa menerima panggilan dan pemberitahuan. “Tetapi tidak akan dapat membaca atau mengirim pesan dari aplikasi," ujar pihak WhatsApp.

Kepada Tech Crunch, aplikasi besutan Facebook itu mendetailkan rencananya bahwa kebijakan perusahaan akan berlangsung selama beberapa pekan. Kebijakan WhatsApp untuk pengguna yang tidak aktif menerangkan, akun biasanya dihapus setelah 120 hari tidak aktif.

Aplikasi berlogo gagang telepon itu pertama kali mengumumkan persyaratan penggunaan barunya awal bulan lalu. Perubahan diartikan oleh banyak pengguna bahwa platform akan membagikan pesan mereka dengan perusahaan induk Facebook. 

WhatsApp mengklarifikasi bahwa pesan pribadi antar pengguna akan tetap dienkripsi end-to-end, sehingga hanya dapat diakses oleh mereka yang ada dalam percakapan. Namun, WhatsApp juga memungkinkan pengguna mengirim pesan ke bisnis, dan perlindungan yang sama tidak akan berlaku untuk pesan tersebut.

Data dalam pesan bisnis akan dapat digunakan untuk tujuan komersial seperti penargetan iklan di Facebook, dengan beberapa data disimpan di server Facebook. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesalahan persepsi itu menyebabkan reaksi balik di antara pengguna platform milik Facebook, dan menyebabkan beralih ke aplikasi pesan lain seperti Telegram dan Signal. Kedua aplikasi itu bahkan dengan cepat mengeksploitasi situasi dengan membujuk mantan pengguna dengan fitur obrolan yang lebih umum.

Sejak saat itu, WhatsApp menggunakan pembaruan Status dalam aplikasi untuk mengklarifikasi bahwa pembaruannya tidak mempengaruhi berbagi data dengan Facebook dalam hal obrolan pengguna atau informasi profil, tapi ketentuan baru ini berlaku bagi mereka yang menggunakan fitur obrolan bisnis. 

Dalam beberapa minggu menjelang Mei, WhatsApp akan mulai meluncurkan spanduk kecil dalam aplikasi yang dapat diketuk pengguna untuk meninjau ulang kebijakan privasi. Dengan mengetuk spanduk akan menampilkan ringkasan perubahan yang lebih rinci, termasuk tentang cara kerja WhatsApp dengan Facebook.

“Pada akhirnya kami akan mengingatkan pengguna untuk membaca kebijakan baru dan menerimanya untuk terus menggunakan aplikasi,” kata WhatsApp.

TECH CRUNCH | MAC RUMORS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Login WhatsApp Web Tanpa Kode QR

2 jam lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Cara Login WhatsApp Web Tanpa Kode QR

Kini masuk ke akun di WhatsApp Web menjadi lebih mudah dengan opsi Tautan dengan nomor telepon tanpa kode QR.


WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

6 jam lalu

Pendiri WhatsApp, Brian Acton. successstory.com
WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.


Mengapa Penggunaan Aplikasi Tidak Resmi Sebabkan Akun WhatsApp Diblokir?

1 hari lalu

Logo WhatsApp pada layar ponsel. (thenextweb.com)
Mengapa Penggunaan Aplikasi Tidak Resmi Sebabkan Akun WhatsApp Diblokir?

Banyak dampak negatif dari menggunakan aplikasi WhatsApp tidak resmi, salah satunya adalah pemblokiran akun.


Menawarkan Banyak Fitur Menarik, Amankah Aplikasi WhatsApp Aero?

1 hari lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Menawarkan Banyak Fitur Menarik, Amankah Aplikasi WhatsApp Aero?

WhatsApp Aero adalah aplikasi modifikasi yang punya banyak fitur menarik, namun pengguna harus lebih cermat tentang keamanannya.


Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

2 hari lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

Tersangka kasus TPPO berkedok program magang di Jerman Enik Waldknig bernama lahir Enik Rutita merupakan perempuan kelahiran Madiun, Jawa Timur.


Seleksi Angkutan Mudik, Kelaikan Bus Bisa Dicek Melalui Aplikasi MitraDarat

2 hari lalu

Pemudik membawa barang bawaanya saat akan menaiki bus mudik gratis menuju Sumatera Barat di Lapangan Parkir Jantung Sehat, Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade, memberangkatkan 50 bus mudik gratis bertajuk 'Pulang Basamo 2024' dengan total 2.500 pemudik yang akan menuju Sumatera Barat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Seleksi Angkutan Mudik, Kelaikan Bus Bisa Dicek Melalui Aplikasi MitraDarat

Aplikasi MitraDarat bisa dipakai untuk menyeleksi bus mudik. Kesiapan kendaraan bisa dinilai dari kelengkapan perizinannya.


Cara Mengaktifkan Kode Rahasia WhatsApp untuk Menyembunyikan Pesan Penting

2 hari lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Cara Mengaktifkan Kode Rahasia WhatsApp untuk Menyembunyikan Pesan Penting

Fungsi kode rahasia ini dirancang untuk memberikan lapisan keamanan ekstra pada percakapan yang terkunci di dalam aplikasi WhatsApp.


Cara Menghapus Akun Spotify Secara Permanen

2 hari lalu

Logo Apple dan Spotify
Cara Menghapus Akun Spotify Secara Permanen

Spotify merupakan platform streaming musik yang disukai banyak orang. Penggunaannya pun cukup mudah, termasuk cara menutup atau menghapus akunnya.


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

2 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.


Tim Mahasiswa Program Bangkit Luncurkan HaQu, Aplikasi Berbasis AI untuk Belajar Membaca Al Quran

2 hari lalu

Halaman pengunduhan Habibul Qur'an (HaQu), aplikasi belajar membaca Al Quran, di Google Play Store.
Tim Mahasiswa Program Bangkit Luncurkan HaQu, Aplikasi Berbasis AI untuk Belajar Membaca Al Quran

Tim mahasiswa lintas perguruan tinggi meluncurkan Habibul Qur'an (HaQu). Aplikasi berbasis AI ini diklaim memudahkan proses belajar membaca Al Quran.