Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Septic Tank, Tanah Menyaring 38 Juta Ton Limbah Manusia Setiap Tahun

Reporter

image-gnews
Warga membuat toilet umum di kawasan Kali Kuning, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. TEMPO/Arif Wibowo
Warga membuat toilet umum di kawasan Kali Kuning, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. TEMPO/Arif Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Alam men-sanitasi sekitar 38 juta ton limbah yang dihasilkan manusia setiap tahunnya lewat septic tank maupun lubang buangan yang terbuka. Itu ekuivalen dengan pengolahan limbah komersial senilai sekitar 3,2 miliar Poundsterling atau lebih dari Rp 63 triliun.

Alison Parker dari Cranfield University, Inggris, dan koleganya meneliti di 48 kota di Afrika, Asia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Mereka menganalisa berapa banyak limbah yang diproduksi dan di mana limbah itu berujung.

Baca juga:
Septic Tank Meledak Tewaskan Sopir Mobil Tinja, Ini Kata LIPI

Tim peneliti itu mengkaji data yang ada dari wawancara-wawancara, observasi, dan pengukuran langsung di lapangan. Mereka menyorot ke manajemen sampah yang tidak terkoneksi ke drainase. Ini termasuk pit latrines (lubang toilet kering) dan septic tank di mana limbah di lokasi ditampung di dalam tanah.

Limbah cair dari pit latrines dan limpasan air dari septic tank bisa secara bertahap disaring oleh lapisan-lapisan tanah--sebuah proses yang membersihkannya sebelum mencapai aliran air bawah tanah.

Meski begitu, ini tidak terjadi di kota-kota dimana muka air tanahnya terlalu dangkal atau area yang sangat padat penduduk. Kalau batasan itu diterabas, air limbah malah bisa mencemari air tanah dan memberi risiko kesehatan.

Jenis manajemen limbah lewat penyaringan alami dalam tanah ini digunakan dalam populasi 892 juta orang, sebagian besar di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Tim peneliti memperkirakan alam secara keseluruhan mengolah dengan aman sekitar 38 juta ton limbah cair yang diproduksi populasi itu setiap tahunnya. Tim tidak meneliti berapa besar bagian limbah yang tidak terkelola dengan aman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sanitasi alami melibatkan lapisan tanah mengolah limbah bisa jadi bagian dari solusi," kata Parker sambil menunjuk lebih dari 4 miliar orang tidak memiliki akses ke layanan sanitasi yang aman. Sepertiganya hidup di negara-negara pendapatan rendah. Di sisi lain sanitasi yang tidak aman bertanggung jawab untuk 775 ribu kematian setiap tahunnya.

Meski begitu, Parker dkk memberi catatan khusus. Mereka menyatakan, lubang toilet, septic tank dan opsi-opsi manajemen sampah alami lainnya hanya bekerja jika tanah bisa menyaringnya. Atau, jika limbah yang terbuang ke sungai bisa larut secara aman tanpa menyebabkan bahaya untuk lingkungan.

Baca juga:
Temuan Candi di Kebun Kentang di Dieng, Awalnya Gali Septic Tank

Catatan berbeda diberikan Duncan Mara dari University of Leeds, Inggris. Dia mengatakan pendekatan-pendekatan pengolahan limbah seperti pit latrine dan septic tank itu tidak dapat menjadi pilihan pertama dan utama. Menurutnya, setiap orang di muka planet ini seharusnya diberikan akses kepada sanitasi yang aman untuk lingkungan dan melindungi kesehatan manusia.

NEWSCIENTIST 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

44 menit lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


World Water Forum ke-10, Perpamsi: Momentum Perbaikan Tata Kelola Air

18 jam lalu

Seorang pria duduk di tepi kolam renang dengan latar belakang logo World Water Forum ke-10, di Jakarta pada 24 Maret 2024. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt)
World Water Forum ke-10, Perpamsi: Momentum Perbaikan Tata Kelola Air

World Water Forum ke-10 diharapkan membawa perubahan dari sisi tata kelola air.


Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

1 hari lalu

Philanthropy Asia Summit 2024 di Singapura pada 15 April 2024
Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

1 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

1 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

3 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

5 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

6 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

11 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.