Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Terjang Lumajang, Warga Dievakuasi

image-gnews
Ilustrasi banjir. TEMPO/Dasril Roszandi
Ilustrasi banjir. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Lumajang - Bencana banjir terjadi di Lumajang, Minggu, 28 Februari 2021. Sejumah desa di sejumlah kecamatan terdampak banjir yang dipicu oleh hujan berjam-jam sejak Sabtu sore hingga malam, 27 Februari 2021.

Baca:
Universitas Indonesia Lantik Dua Direktur dan Dua Wakil Dekan

Berdasarkan informasi yang dihimpun TEMPO dan pantauan di lapangan, setidaknya ada empat desa yang terdampak banjir, yakni Desa Kutorenon, Selok Besuki, Bondoyudo serta Wonorejo. Banjir berasal dari luapan Sungai Curah Menjangan yang kemudian mengarah ke wilayah Desa Bondoyudo dan Selok Besuki.

Banjir terparah dirasakan warga di Perumahan Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono. Perumahan tersebut terisolir, sehingga upaya evakuasi dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang serta sejumlah relawan bencana.

Sawi, 45 tahun, warga Desa Selok Besuki, mengatakan air berasal dari luapan sungai. "Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB, air sudah mulai masuk ke rumah-rumah penduduk," kata Sawi kepada TEMPO, Minggu. Sawi sempat membersihkan rumahnya yang juga terdampak banjir itu.

Dia mengatakan ketinggian air mencapai 40 sentimeter sehingga banyak rumah penduduk yang tergenang air. Sawi mengatakan sejak kecil, tidak pernah dia mengalami banjir seperti yang terjadi saat ini. Hal yang sama juga dikatakan Manis, perempuan paruh baya yang juga warga Desa Selok Besuki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Warga panik dan kentongan berkali-kali dibunyikan karena air sudah masuk ke rumah," kata Manis, yang juga terdampak banjir. Banyak warga berbondong-bondong menuju ke masjid ketika air sudah mulai menggenangi rumah mereka.

Tono, 45 tahun, warga Perumahan Biting, mengatakan di sejumlah rumah ketinggian air bahkan mencapai lebih dari satu meter. "Banyak warga yang dievakuasi dari rumahnya," katanya. Pantauan TEMPO, sejumlah warga tampak berada Balai Desa Kutorenon, Minggu pagi ini.

Data sementara yang diperoleh TEMPO menyebutkan, banjir di Lumajang menyebabkan jembatan Gambiran ditutup pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari tadi karena ada retakan.

DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG: Kalimantan Tengah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang 19-21 Maret

1 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
BMKG: Kalimantan Tengah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang 19-21 Maret

Wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang selama tiga hari merata di Kalimantan Tengah.


Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

2 jam lalu

Umat muslim menggunakan perahu untuk berangkat melaksanakan salat Tarawih di Masjid Riyadhul Abidin, Ulu Gedong, Jambi, Jumat, 15 Maret 2024. Banjir yang telah merendam kawasan itu sejak tiga bulan terakhir dan melumpuhkan akses jalan darat tidak menyurutkan umat muslim setempat untuk melaksanakan ibadah salat Tarawih berjamaah di masjid. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024


Tujuh Warga Meninggal Akibat Banjir di Kabupaten Kudus

4 jam lalu

Foto udara kondisi jalur utama pantura Demak-Kudus yang terendam banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. Banjir yang kembali melanda Kabupaten Demak itu karena curah hujan tinggi yang menyebabkan sejumlah tanggul sungai jebol sehingga mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir di 89 desa dari 11 kecamatan, 24.946 jiwa mengungsi, serta terputusnya jalur utama pantura Demak-Kudus. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Tujuh Warga Meninggal Akibat Banjir di Kabupaten Kudus

BPBD Kabupaten Kudus melaporkan tujuh warga meninggal dunia akibat banjir di Kudus, Jawa Tengah, sejak 14 Maret 2024.


442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari

1 hari lalu

Warga melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu, 17 Maret 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari

Banjir merendam 8 kecamatan di Jepara. Air terus menggenang akibat hujan berkepanjangan sejak 13 Maret 2024.


Enam Tanggul Jebol, 11 Kecamatan di Demak Terendam Banjir

1 hari lalu

Warga melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu, 17 Maret 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Enam Tanggul Jebol, 11 Kecamatan di Demak Terendam Banjir

Enam tanggul jebol paska hujan dengan intensitas tinggi di Demak, Rabu, 13 Maret 2024. Sebanyak 11 kecamatan terendam banjir.


Banjir Laten di Kota Semarang dan Pantura, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

Warga menyaksikan jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu, 17 Maret 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Banjir Laten di Kota Semarang dan Pantura, Ini Penyebabnya

Kota Semarang dan daerah Pantura kembali mengalami banjir saat cuaca ekstrem seperti belakangan ini. Apa Penyebabnya?


Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Megan dan Bibit Siklon 91S Picu Hujan Lebat, Angin Kencang dan Gelombang Tinggi

1 hari lalu

Siklon Tropis Megan (BMKG)
Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Megan dan Bibit Siklon 91S Picu Hujan Lebat, Angin Kencang dan Gelombang Tinggi

Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Megan diperkirakan akan menurun dalam 24 jam ke depan.


BMKG Jawa Barat: Cuaca Sepekan ke Depan Masih Terdampak Bibit Siklon

1 hari lalu

Deteksi Potensi Bibit Siklon Tropis di Samudra Hindia Selatan Jawa-Nusa Tenggara. bmkg.go.id
BMKG Jawa Barat: Cuaca Sepekan ke Depan Masih Terdampak Bibit Siklon

Menurut BMKG Jawa Barat, Bogor setiap hari berpotensi hujan disertai petir dan angin kencang kecuali Rabu.


6 dari 8 SPBU Tutup karena Banjir Semarang Kembali Beroperasi

1 hari lalu

Warga melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu, 17 Maret 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
6 dari 8 SPBU Tutup karena Banjir Semarang Kembali Beroperasi

Kini ada dua SPBU yang masih berhenti operasi sementara.


21 Daerah yang Alami Penurunan Tanah di Indonesia, Ada Demak-Semarang di Pantura

2 hari lalu

Warga membentangkan bendera merah putih saat mengikuti upacara bendera di perkampungan mereka yang terendam limpasan air laut ke daratan atau banjir rob di Dusun Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis, 17 Agustus 2023. Dalam Upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, warga mengampanyekan ancaman krisis iklim serta menyuarakan tuntutan penyelesaian dan solusi pemerintah mengenai masalah kerusakan lingkungan pesisir setempat yang terancam hilang tenggelam akibat kenaikan air laut disertai penurunan muka tanah. ANTARA/Aji Styawan
21 Daerah yang Alami Penurunan Tanah di Indonesia, Ada Demak-Semarang di Pantura

Daerah di Utara Jawa memiliki potensi yang lebih besar alami penurunan tanah dan bisa akibatkan kerugian fisik sampai ekonomi.