Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengejutkan, Studi ANU Sebut Komodo Berasal dari Australia

image-gnews
Komodo. shutterstock.com
Komodo. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi baru yang dilakukan Australian National University mengungkap sejarah dari kadal raksasa, Komodo. Studi itu menunjukkan, meskipun terkenal di Indonesia, komodo kemungkinan berasal dari Australia, seperti yang diprediksi oleh temuan fosil sebelumnya.

Baca:
Komodo Nyaris Memangsa Balita, Kampung Komodo Akan Dipagari

Komodo terkenal karena ukuran dan keterampilan berburunya, dengan panjang mencapai hingga tiga meter. Mereka memangsa kerbau, rusa, bahkan sesekali manusia. Tapi bukan itu saja yang membedakannya.

Penulis utama studi, Carlos Pavón Vázquez menerangkan, di Australia terdapat biawak pasir yang merupakan spesies kadal yang berbeda—nenek moyang dari biawak pasir adalah sejenis goanna. Biawak pasir hanya ditemukan di Australia dan selatan Papua Nugini, sedangkan komodo hanya ditemukan di beberapa pulau di Indonesia.

Agar mereka bisa kawin, mereka pasti pernah hidup bersama beberapa waktu lalu. Ini adalah bukti jelas pertama dari jenis kawin silang, yang dikenal sebagai hibridisasi, dan terjadi pada biawak liar.

“Data kami mendukung teori bahwa komodo berasal dari Australia dan kemudian menyeberang ke Indonesia sebelum punah di sini,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin, 1 Maret 2021.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, studi ini membuktikan hibridisasi bisa memiliki efek jangka panjang. Dalam kasus ini terjadi jutaan tahun yang lalu, tapi tanda-tandanya masih ada di monitor pasir. Mereka memiliki lebih banyak kesamaan dengan komodo.

Pavón Vázquez menjelaskan bersama dengan bukti fosil sebelumnya dari Queensland, bukti ini mengguncang apa yang diketahui tentang biologi komodo selama ini. Sebelumnya, kata dia, diasumsikan bahwa komodo adalah contoh yang baik dari apa yang para ahli biologi sebut sebagai aturan pulau—dengan hewan yang lebih kecil tumbuh lebih besar di lingkungan pulau.

“Tapi temuan kami menawarkan bukti yang lebih kuat bahwa komodo sudah berukuran besar ketika berasal dari Australia,” katanya.

Dia juga menggunakan berbagai jenis data untuk untuk mendeteksi hibridisasi. Menurutnya, hal itu penting karena ketika terjadi jutaan tahun lalu sulit untuk dideteksi. “Sekarang kita bisa tahu dengan melihat morfologi dan gen hewan itu,” tutur dia.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Systematic Biology. Pavón Vázquez menerangkan semakin banyak yang diketahui tentang biologi komodo, maka akan semakin baik juga untuk melindunginya dari ancaman di masa depan. “Baik dari manusia maupun lingkungan,” ujar dia menambahkan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

1 hari lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

1 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

1 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

1 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

2 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

2 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

2 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

2 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne


Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

2 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

2 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK