“Biosfer tidak dapat beradaptasi terhadap pergeseran dramatis dalam perubahan lingkungan," kata Ozaki.
Setelahnya, kehidupan di Bumi akan dikuasai mikroba. "Sebuah dunia di mana banyak bakteri anaerobik dan primitif yang saat ini bersembunyi akan, kembali, mengambil alih," kata Reinhard.
Kehidupan terestrial akan menghilang, begitu juga di laut. Lapisan ozon--yang tersusun dari oksigen--akan menipis, menjadikan Bumi dan lautannya terpapar sinar ultraviolet konsentrasi tinggi dan panas dari matahari.
Penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari proyek NASA tentang daya dukung kehidupan planet. Prediksi yang dihasilkan memiliki implikasi untuk misi pencarian kehidupan di planet lain. "Oksigen, dalam banyak bentuknya, adalah sebuah tanda kehidupan yang sangat penting,” kata Natalie Allen di Johns Hopkins University di Maryland, AS.
Tapi prediksi terbaru menunjukkan kandungan oksigen berubah-ubah dan mungkin tidak permanen di planet. Ini menuntun kepada dugaan bahwa, bahkan untuk planet-planet di sekitar bintang lain yang sangat mirip Bumi, jumlah besar oksigen mungkin tidak terdeteksi di amosfer mereka, sekalipun mereka bisa mendukung, atau telah mendukung, kehidupan yang kompleks.
"Tidak mendeteksi adanya oksigen tidak berarti sebuah planet tidak bisa dihuni," kata Kevin Ortiz Ceballos dari University of Puerto Rico.
Baca juga:
Ini 3 Wanita Paling Berpengaruh di NASA
Ozaki dan Reinhard menduga tanda kehidupan selain oksigen bisa digunakan untuk mencari kehidupan alien. Sebagai contoh, kabut hidrokarbon di sebuah atmosfer planet mungkin menyediakan tanda-tanda kehidupan ekstraterestrial yang lebih nyata.
NEW SCIENTIST