Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Digali, Rahasia Paus dan Lumba-lumba Tak Mudah Kena Kanker

Reporter

image-gnews
Sel kanker. novosti.rs
Sel kanker. novosti.rs
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Paus, lumba-lumba dan porpoise jauh lebih baik dalam memerangi sel kanker daripada manusia. Saat ini ilmuwan mungkin telah semakin dekat kepada jawaban dari pertanyaan kenapa kelompok hewan ordo Cetacean itu mampu melakukannya.

Cetacean atau mamalia laut adalah ordo dari mamalia yang berusia paling panjang. Beberapa jenis paus bisa mencapai usia 200 tahun. Kenapa itu bisa terjadi masih menjadi teka teki karena semestinya ukuran tubuh berbanding lurus dengan jumlah sel dan potensi mengidap kanker.

"Jika Anda memiliki lebih banyak sel, itu artinya risiko satu di antara sel-sel yang ada menjadi karsinogenik meningkat," kata Daniela Tejada-Martinez dari Austral University of Chile. “Jadi, jika Anda besar dan hidup lebih lama, Anda memiliki ribuan dan jutaan sel yang bisa saja berbahaya."

Tapi, Cetacean justru memiliki potensi kanker yang jauh lebih rendah daripada kebanyakan mamalia, termasuk manusia. Situasi ini terkenal sebagai Paradoks Peto.

"Ada sebuah lelucon yang menyebut paus-paus seharusnya terlahir dengan kanker dan tidak mampu bertahan karena ukuran tubuhnya yang terlalu besar," kata Vincent Lynch dari University at Buffalo, New York. Dia mengatakan ada sebuah penjelasan 'supermudah' untuk bagaimana paus-paus bisa eksis.

Mereka, kata Lynch, sederhananya adalah mengembangkan mekanisme perlindungan terhadap kanker yang lebih baik. "Tapi tetap kita perlu mempelajari lebih jauh tentang kenapa dan bagaimana mereka bisa melakukan itu," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belakangan, Tejada-Martinez dan timnya telah mempelajari evolusi 1077 tumour suppressor genes (TSG). Secara keseluruhan, mereka membandingkan evolusi gen-gen itu yang ada pada 15 spesies mamalia, termasuk tujuh di antaranya masuk dalam Ordo Cetacean.

Dimuat dalam jurnal The Royal Society Publishing yang terbit 24 Februari 2021, hasil perbandingan menyebut gen-gen yang mengatur kerusakan DNA, sebaran tumor dan sistem imun terkonfirmasi positif di antara hewan mamalia Cetacean. Tim peneliti juga menemukan Cetacean membentuk dan kehilangan TSGs dengan laju 2,4 kali lebih tinggi daripada mamalia lain.

Baca juga:
Ridwan Kamil dan Unpad Mau Bangun Rumah Sakit Kanker di Jatinangor

"Kami bukannya mau mengambil gen-gen pada paus dan menanamnya ke manusia dan membuat manusia menjadi resisten kanker," kata Lynch. Tapi, dia menambahkan, "Jika Anda bisa menemukan gen-gen yang memainkan peran utama dalam supresi tumor dalam hewan lain, dan jika Anda bisa mengetahui apa yang mereka lakukan, mungkin Anda akan bisa membuat obat yang menirunya untuk terapi pada manusia."

NEW SCIENTISTS | THE ROYAL SOCIETY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

1 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

2 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

2 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

8 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

14 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.