TEMPO.CO, Jakarta - CEO Clubhouse Paul Davison mengumumkan program akselerator Clubhouse Creator First. Program dari aplikasi obrolan suara ini ditujukan untuk membantu calon host di platformnya untuk membangun audiens, terhubung dengan merek, dan me-monetisasi acara mereka.
Dikutip dari The Verge, Minggu 14 Maret 2021, pendaftaran program tersebut akan dibuka hingga 31 Maret 2021, dan nantinya akan dipilih sebanyak 30 kreator. Gelaran ini menjadi perayaan hari jadi setahun aplikasi Clubhouse yang jatuh pada 17 Maret.
“Kami meluncurkan program akselerator kreator pertama kami, Clubhouse Creator First. Detail dan aplikasinya ada di http://creatorfirst.joinclubhouse.com,” cuit akun Twitter resmi @joinClubhouse, Minggu.
Keberhasilan Clubhouse khususnya di kalangan Venture Capital Silicon Valley telah melahirkan beberapa aplikasi berbasis suara serupa dari pesaing yang lebih besar. Termasuk Twitter Spaces yang diumumkan akhir tahun lalu dan aplikasi suara serupa yang akan datang yang diyakini berasal dari Facebook .
Meskipun Clubhouse tetap hanya untuk undangan dan masih belum tersedia di perangkat Android, namun nilainya telah mencapai US$ 1 miliar.
Sementara itu, aplikasi ini mengalami pemblokiran di negara timur tengah, Oman. Otoritas Pengaturan Telekomunikasi Oman menjelaskan bahwa aplikasi tersebut tidak memiliki izin yang tepat untuk beroperasi. Mengkutip situs berita WAF, Oman melarang penggunaan beberapa aplikasi VoIP terenkripsi tanpa lisensi resmi.
Asosiasi Hak Asasi Manusia Oman mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah Oman memandang pemerintah otoriter Cina sebagai panutan. Mereka telah melarang aplikasi tersebut meskipun digunakan oleh banyak orang Oman sebagai ruang mengekspresikan pendapat secara bebas tanpa sensor pemerintah.
Sebelumnya, Cina telah memblokir akses ke Clubhouse pada Februari lalu. Aplikasi populer, yang saat ini hanya untuk undangan dan tersedia di iOS itu, semakin populer di Silicon Valley, banyak dari mereka tidak malu untuk menyampaikan pendapat mereka kepada audiens yang mendengarkan.
Baca juga:
Pengembang TikTok Dikabarkan Garap Aplikasi Serupa Clubhouse
Aplikasi itu dikritik karena kurangnya alat moderasi yang kuat, yang menyebabkan beberapa retorika antisemitisme—sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk tindakan penganiayaan. Termasuk misinformasi Covid-19 menyebar di aplikasi Clubhouse.
THE VERGE | REUTERS