TEMPO.CO, Jakarta - Vivo meluncurkan seri Vivo S9 di Cina pada 3 Maret. Perusahaan tersebut membawa dua perangkat, Vivo S9 dan Vivo S9e yang lebih terjangkau ke pasar. Vivo S9 mulai dijual pada 12 Maret untuk pertama kalinya, dan sepertinya perangkat telah menerima respons yang bagus.
Baca:
Vivo Patenkan Smartphone Lipat, Desain Ditekuk ke Luar
Perusahaan, dalam sebuah posting Weibo, mengatakan bahwa Vivo S9 mencatatkan penjualan senilai 100 juta yuan (Rp 221,6 miliar) hanya dalam 9 detik. Data ini dikumpulkan dari saluran tempat perangkat mulai dijual. Ini termasuk toko resmi Vivo, JD.com, suning.com, dan Tmall.
Vivo memboyong Vivo S9 ke Cina dengan harga mulai dari 2.999 yuan (Rp 6,6 juta) untuk varian RAM 8GB dan penyimpanan 128GB. Ini juga memiliki RAM 12GB yang lebih tinggi, varian penyimpanan 256GB dengan harga 3.299 yuan (Rp 7,3 juta).
Dengan membagi total penjualan dengan harga awal, diperkirakan sekitar 30-33 ribu unit Vivo S9 yang terjual pada penjualan pertama itu.
Di sisi lain, Vivo S9e, yang dimulai dengan label harga 2.399 yuan (Rp 5,3 juta) yang jauh lebih rendah, tidak akan dijual hingga 27 Maret di Cina.
Vivo S9 memiliki beberapa keistimewaan. Ponsel ini telah membawa chipset MediaTek Dimensity 1100 ke pasar untuk pertama kalinya. Selain itu, ia mengklaim ketebalan hanya 7,3mm dan berat hanya 173 gram meskipun menggunakan baterai 4.000 mAh yang besar.
Spesifikasi lain dari Vivo S9 termasuk layar OLED 6,44 inci dengan refresh rate 90Hz dan notch yang lebih lebar, tiga kamera belakang dengan lensa 64MP + 8MP ultrawide + 2MP, kamera depan ganda dengan lensa utama 44MP + lensa ultrawide 8MP, pengisian cepat 33W, NFC, Bluetooth 5.2, dan OriginOS 1.0 berbasis Android 11.
Sumber: GIZMOCHINA