Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terumbu Karang di Perairan Raja Ampat Rusak Akibat Perlintasan Kapal

Reporter

image-gnews
Pemandagan gugusan bukit kars Pianemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, 19 November 2016. Dari pelabuhan Waisai yang merupakan pusat Administrasi Kabupaten Raja Ampat, perjalanan ke Pianemo bisa ditempuh sekitar 23 jam tergantung keadaan cuaca dengan speedboat atau kapal. TEMPO/Hariandi Hafid
Pemandagan gugusan bukit kars Pianemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, 19 November 2016. Dari pelabuhan Waisai yang merupakan pusat Administrasi Kabupaten Raja Ampat, perjalanan ke Pianemo bisa ditempuh sekitar 23 jam tergantung keadaan cuaca dengan speedboat atau kapal. TEMPO/Hariandi Hafid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepulauan Raja Ampat yang terletak di Provinsi Papua Barat ini menjadi salah satu destinasi unggulan bagi pariwisata Indonesia. Salah satu yang menarik dari tempat ini adalah pemandangan bawah lautnya yang menyimpan berbagai macam terumbu karang dan biota laut lainnya.

Keindahan bawah laut Pulau Raja Ampat sangat berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat sekitarnya, kehidupan bawah laut, hingga sektor pariwisata disana. Tidak heran hal ini membuat Greenpeace pernah melaukan kampanye untuk menjaga keindahan bawah laut Raja Ampat pada 2018 lalu.

Total keseluruahan luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hectare, namun sekitar 35,15 persen terumbu karang di Indonesia rusak. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2017 lalu.

Untuk kerusakan terumbu karang di Raja Ampat, banyak disebabkan oleh kapal-kapal yang melempar jangkar sembarangan sehingga menyebabkan kerusakan ekosistem dibawah laut. Tidak hanya itu banyaknya kapal-kapal kandas yang melintasi perairan Raja Ampat turut menjadi penyebab hancurnya terumbu karang.

Baca: Kapal Kandas Di Raja Ampat KKP Kumpulkan Bukti Kerusakan Ekosistem

Pada 2017 lalu, kapal pesiar MV Caledonian Sky yang sedang melakukan perjalanan wisata menuju Bitung, Sulawesi kandas di perairan Raja Ampat. Kapal yang dinahkodai Kapten Keith Michael Taylor ini dikendarai dengan kecepatan 9,5 knot lalu kandas dan merusak 8 genus karang secara berkeping-keping. Oleh karena itu pemulihan terumbu karang ini membutuhkan waktu 10 tahun.

Dengan kejadian tersebut, pemerintah meminta ganti rugi kepada pihak Noble Caledonia sebesar Rp. 6 triliun. Hal ini dihitung dari luas kerusakan, adapun luas kerusakannya; 18.882 meter persegi dengan rincian 13.270 meter persegi rusak total serta 5.612 meter persegi rusak akibat empasan pasir dan patahan terumbu.

Februari lalu kembali ditemukan kapal kandas yang melewati perairan Raja Ampat. Letak kandas kapal tersebut berada di Pulau Yefmo, Kampung Meosmanggara, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kab. Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

Kapal ini merupakan kapal miliki Kementerian Perhubungan yang dioperasikan PT Pelayaran Berkat Abadi Jaya Makmur (Surabaya). Kapal ini digunakan untuk mengangkut barang dan penumpang.

“Kejadian kapal kandas seperti ini sangat disayangkan karena berpotensi besar merusak ekosistem laut terutama terumbu karang,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Tb. Haeru Rahayu.

Dengan kandasnya kapal tersebut mengakibatkan kerusakan pada terumbu karang. Luas terumpu karang yang rusak mencapai 230 meter persegi. Sedangkan patahan ataupun rusak karang sepanjang 46 meter dengan lebar 1 sampai 5 meter dan ketinggian 1 sampai 2 meter.

GERIN RIO PRANATA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

2 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

2 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

3 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar. Foto: Canva
8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar.


Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

5 hari lalu

Pemudik dengan kendaran roda empat antre menunggu untuk memasuki kapal di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Sabtu 13 April 2024. Berdasarkan data Posko ASDP selama 12 jam, memasuki H+2 lebaran 2024, sebanyak 14.507 unit kendaraan menyeberang ke Pulau Jawa menggunakan jasa angkutan kapal laut. ANTARA FOTO/ Ardiansyah
Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.


4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

5 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.


Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

5 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

Warga Kepulauan Canary lakukan mogok makan akibat membludaknya turis. Begini profil Kepulauan Canary di wilayah Spanyol.


Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

5 hari lalu

Suasan kota Gran Canaria di Kepulauan Canary. Foto: @m_etn
Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

Warga Kepulauan Canary, Spanyol melakukan mogok makan justru saat terjadi lonjakan wisatawan. Apa alasannya?


Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

6 hari lalu

Foto udara ribuan pemudik sepeda motor saat antre memasuki Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, Sabtu, 6 April 2024 dini hari. Ribuan pemudik sepeda motor menuju Sumatera memadati Pelabuhan Ciwandan pada puncak arus mudik Idul Fitri 1445 Hijriah. TEMPO/M Taufan Rengganis
Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

Mulai hari ini Sabtu, 13 April 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melayani penyeberangan lintas Pelabuhan Panjang-Pelabihan Ciwandan.


Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

7 hari lalu

Lebaran Topat di Lombok Barat 2023 (dok. Dinas Pariwisata Lombok Barat)
Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

Lebaran Topat tahun ini akan digelar pada hari Rabu, 17 April 2024


Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

9 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.