TEMPO.CO, Jakarta - WhatsApp, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan ICT Watch meluncurkan kampanye Literasi Digital. Kampanye tersebut akan berlangsung setahun untuk melawan penyebaran disinformasi sekaligus meningkatkan kesadaran terhadap perlindungan data pribadi.
Baca:
Tercepat, Eijkman Serahkan Bibit Vaksin Merah Putih ke Bio Farma Akhir Maret
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Samuel A. Pangerapan menjelaskan, pandemi memaksa semua orang untuk bermigrasi, termasuk bisnis dan sekolah, dari luring ke daring. “Namun, akselerasi digitalisasi juga berpengaruh terhadap isu privasi dan perlindungan data pribadi serta disinformasi, termasuk berkaitan dengan Covid-19 dan vaksinasi,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Maret 2021.
Ada lima program utama dalam kampanye ini, yaitu Roadshow Seminar & Lokakarya Literasi Digital, Kelas Daring, Gerakan Kaum Muda Anti Hoaks Covid-19, serta Serial Video dan Siniar (Podcast). Tahun ini, kampanye dimulai dengan peluncuran Roadshow Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan di Belitung, Bangka Belitung, hari ini.
WhatsApp, Kominfo, dan ICT Watch akan mengunjungi 12 kota baru sepanjang roadshow tahun ini. Dengan tambahan kota-kota baru ini, program Roadshow Literasi Digital ditargetkan menjangkau total 31 kota di Indonesia pada akhir tahun ketiga kemitraan.
“Oleh karena itu, pengetahuan dan keterampilan digital sangat diperlukan agar masyarakat bisa berkembang di era ini. Kami berharap akan ada lebih banyak inisiatif seperti yang dilakukan WhatsApp dan ICT Watch di masa mendatang,” katanya.
Menurut Global Head of WhatsApp Will Cathcart, peningkatan literasi digital bisa mendukung pemanfaatan teknologi yang positif dan membawa kebaikan. Dia menerangkan, melalui kerja sama dengan ICT Watch selama dua tahun terakhir ini, pihaknya telah memberikan pelatihan literasi digital kepada lebih dari 17.000 orang di seluruh Indonesia.
“Termasuk kepada pelajar, guru, aktivis, komunitas lokal, dan pengusaha kecil di 19 kota. Kami pun bersemangat untuk melakukan lebih banyak lagi,” tutur Cathcart.
Cathcart menambahkan, selain memberikan keterampilan digital, WhatsApp yakin bisa membantu bisnis kecil untuk tumbuh. Hal ini disebutnya sangat penting untuk menghidupkan kembali perekonomian di Indonesia.
Selain itu, Cathcart berujar, WhastApp akan terus mendukung upaya Indonesia dalam menangani Covid-19. “Terima kasih kepada semua peserta yang bergabung dengan kami hari ini. Senang melihat Anda terlibat dalam menangani isu-isu penting ini,” ujarnya.
Sementara Direktur ICT Watch Widuri menerangkan, selama beberapa tahun terakhir, dia percaya ada kesenjangan signifikan dalam akses pendidikan dan keterampilan digital di Indonesia. “Oleh karena itu, kolaborasi ini akan fokus pada penyediaan akses pembelajaran dan pelatihan bagi generasi muda di seluruh Indonesia,” kata Widuri.
Sehingga, Widuri berujar, mereka dapat menjadi penggerak literasi digital di komunitasnya dan mengatasi isu-isu seputar privasi dan disinformasi yang terjadi di daerah mereka secara lebih efektif.