TEMPO.CO, Bandung - Grab Indonesia memperkenalkan inovasi terbarunya, Grab Vaccine Centre. “Kami menggandeng Good Doctor sebagai partner tele-medicine kami untuk bersama-sama menggunakan teknologi dan sistem, menciptakan proses inovasi dan disain untuk vaccine centre,” kata Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, di Bandung, Kamis, 18 Maret 2021.
Baca:
Heboh Vaksin AstraZeneca dan Penggumpalan Darah, Ini Kronologisnya
Grab Vaccine Center tersebut menjadi tulang punggung proses vaksinasi massal yang digelar Pemerintah Jawa Barat di SOR Arcamanik yang jadwalnya berlangsung tiga hari sejak Rabu, 17 Maret 2021. Target vaksinasi adalah warga Kota Bandung yang masuk kategori sasaran vaksinasi Covid-19 tahap 2 yang ditetapkan pemerintah.
“Kami sudah mendapat arahan dari Kementerian Kesehatan, itulah yang kami jalankan, yaitu benar-benar disasarkan pada lansia dan sektor layanan publik,” kata Ridzki.
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan 3in1, yakni dengan tiga cara berbarengan, dengan drive-tru menggunakan kendaraan roda empat, roda dua, serta walk-in.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diajak berkeliling menyaksikan proses vaksinasi massal tersebut.
“Beliau (Ridwan Kamil) bilang ini bagus sekali prosesnya, karena bukan saja mudah secara teknologi, tapi juga proses skrining yang dilakukan oleh teknologi. Dan di dalam proses teknologi ini menyebabkan kegagalan, atau yang tidak eligible itu bisa dikurangi dengan sangat praktis, dan kenyamanannya pun bisa dijalankan,” kata Ridzki.
Ridzki mengatakan, lokasi SOR Arcamanik sengaja dipilih karena fasilitas sarana olahraga yang relatif luas sehingga bisa menampung antrean kendaraan peserta vaksinasi. Sementara bagian gedung dipergunakan untuk pelaksanaan penyuntikan vaksinasi massal bagi peserta yang lebih nyaman berjalan kaki.
“Terutama untuk para lansia. Seperti tadi contohnya, bahkan untuk yang antre lansia ada inovasi kursi untuk pendamping,” kata Ridzki.
Khusus bagi yang memilih cara walk-in, proses penyuntikan vaksin dilakukan dalam bilik khusus. “Ini untuk kenyamanan kaum perempuan, atau ibu-ibu yang kurang nyaman biasanya untuk terlalu terbuka, karena vaksinasi ini harus buka lengan, kadang-kadang bajunya kurang cocok,” kata Ridzki.
Peserta vaksin mendaftar via aplikasi. Proses tersebut sekaligus untuk skrining. “Di dalam pendaftaran sudah ada proses skrining dulu. Selain mudah lewat online aplikasi, aplikasi Grab, maupun Grab Doctor, di situ ada skrining. Sehingga bisa meminimalisir peserta vaksin yang sudah capai-capai datang, ditolak. Kedua, ketika datang, ini ada beberapa proses yang memudahkan baik para lansia maupun peserta vaksin lainnya,” kata Ridkzi.
Skrining tersebut juga memastikan calon penerima vaksin adalah masuk dalam kategori target sasaran vaksinasi pemerintah. “Ditujukan pada lansia, kemudian mitra pengemudi, dan juga pekerja-pekerja di sektor layanan publik seperti di bidang pariwisata, dan jurnalis,” kata Ridzki.
Ridzki mengatakan vaksinasi massal memanfaatkan Grab Vaccine Center sudah dilakukan sebelumnya di Bali dan Banten. Hari ini giliran di Bandung, Jawa Barat. “Kami segera akan ke kota-kota lain di seluruh Indonesia dalam rangkaian Grab Vaccine Centre,” kata dia.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melihat langsung pelaksanaan vaksinasi massal itu. “Jawa Barat mencari lembaga-lembaga swasta, pihak ketiga seperti Grab ini yang mau bela negara untuk menjadi panitia vaksinasi, kami senang,” kata dia, Kamis.
Ridwan Kamil mengatakan, pemerintah daerah kesulitan mengejar target vaksinasi jika hanya mengandalkan Puskesmas. Jawa Barat menargetkan warganya yang akan mendapat vaksinasi menembus 36 juta orang, setara dengan 70 persen populasi warga Jawa Barat yang kini mendekati 50 juta orang. Total penyuntikan vaksin yang harus dilakukan setara 72 juta kali penyuntikan vaksin.
Dia mengaku senang jika ada bantuan pihak ketiga yang membantu pelaksanaan vaksinasi. “Kami senang. Kalau ini berhasil seperti hari ini, maka ekonomi akan cepat pulih. Kalau ekonomi cepat pulih sehingga bisnis seperti Grab, Danone, atau Fatigon sebagai sponsor juga akan cepat pulih,” kata Ridwan Kamil.
AHMAD FIKRI