- Siswa lulusan SMA atau sederajat tahun 2019 dan 2020 atau lulusan paket C harus memiliki ijazah dengan umur maksimal 25 tahun per 1 Juli 2021 jika ingin mendaftar UTBK-SBMPTN. Bagi lulusan SMA sederajat dari luar negeri harus memiliki ijazah yang sudah disetarakan.
- Terbuka untuk mereka yang tidak lulus jalur SNMPTN hingga dua tahun ke belakang. Artinya, untuk tahun ini, bisa diikuti oleh mereka yang tidak lulus SNMPTN 2019, 2020 dan 2021.
- Jika peserta SNMPTN 2021 melakukan pendaftaran sebelum pengumuman dan ternyata lolos SNMPTN, maka keikutsertaannya di SBMPTN tidak akan diproses dan biaya seleksi UTBK-SBMPTN yang sudah dibayarkan tidak dapat ditarik.
- Peserta yang akan memilih program studi sains dan teknologi (saintek) maka mengikuti tes potensi skolastik (TPS) dan tes kemampuan akademik (TKA) saintek. Peserta yang akan memilih program studi sosial hukum akan mengikuti TPS dan TKA soshum. Lalu peserta yang akan memilih program studi campuran (saintek dan soshum) mengikuti TPS, TKA saintek dan TKA soshum.
- Peserta SBMPTN 2021 dapat memilih program studi di perguruan tinggi negeri atau politeknik negeri mana pun. Urutan dalam pemilihan program studi menyatakan prioritas pilihan.
- Khusus program studi kedokteran dan kedokteran gigi hanya dapat dipilih oleh siswa lulusan SMA/MA jurusan IPA.
Baca juga:
Teknik Informatika Unpad Jadi Prodi Paling Ketat di SNMPTN 2021
- Bagi peserta UTBK-SBMPTN yang memilih program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio.