TEMPO.CO, Jakarta - Pfizer mengatakan telah memulai uji klinis vaksin Covid-19 pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 11 tahun yang sehat. Langkah ini penting untuk mendapatkan izin peraturan federal untuk memulai vaksinasi anak-anak, serta mengendalikan pandemi.
Baca:
Tes PCR Pastikan 14 Siswa Tertular Covid-19, Sekolah Ini Langsung Diliburkan
Partisipan pertama dalam penelitian ini telah mendapatkan suntikan mereka, yang dikembangkan dalam kemitraan dengan pembuat obat Jerman BioNTech. Pfizer yang berbasis di New York, Amerika Serikat itu mengumumkan hal itu pada Kamis, 25 Maret 2021, dan bermaksud mendaftarkan 144 anak di fase pertama.
Pfizer mengaku punya pengalaman mendalam dalam melakukan uji klinis vaksin pada anak-anak dan bayi. “Kami berkomitmen meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak melalui uji klinis yang dirancang dengan cermat," kata perusahaan itu, seperti dikutip CNBC, Kamis.
Untuk tahap pertama uji coba, perusahaan akan mengidentifikasi tingkat dosis yang disukai untuk tiga kelompok usia—antara 6 bulan dan 2 tahun, 2 dan 5 tahun, dan dari 5 hingga 11 tahun. Anak-anak akan mulai dengan menerima dosis 10 mikrogram vaksin sebelum pindah ke dosis yang lebih tinggi.
Peserta juga memiliki pilihan untuk mengambil 3 dosis mikrogram. Vaksin Covid-19 untuk orang dewasa membutuhkan dua suntikan yang mengandung 30 mikrogram per dosis.
Para peneliti kemudian akan mengevaluasi keamanan dan keefektifan tingkat dosis yang dipilih pada fase percobaan berikutnya. Peserta dipilih secara acak untuk menerima vaksin atau plasebo, kata perusahaan itu.
“Setelah enam bulan tindak lanjut, anak-anak yang menerima plasebo akan memiliki kesempatan untuk menerima vaksin,” katanya.
Vaksin Pfizer telah diizinkan untuk digunakan di Amerika bagi orang yang berusia 16 tahun ke atas. Studi uji klinis yang menguji vaksin pada anak-anak, yang sistem kekebalannya dapat merespons secara berbeda dari orang dewasa, masih perlu diselesaikan.
Memvaksinasi anak-anak sangat penting untuk mengakhiri pandemi, kata pejabat kesehatan masyarakat dan ahli penyakit menular negara itu. Amerika tidak mungkin mencapai kekebalan kelompok—ketika cukup banyak orang dalam komunitas tertentu memiliki antibodi terhadap Covid-19—sampai anak-anak dapat divaksinasi.
Sementara, menurut data pemerintah Paman Sam itu, anak-anak membentuk sekitar 20 persen dari populasi Amerika.
Pada akhir Januari, Pfizer mengatakan telah sepenuhnya mendaftarkan uji coba vaksin Covid-19 pada anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun. Perusahaan mengatakan, pihaknya didorong oleh data dalam kelompok itu dan berharap untuk membagikan rincian tambahan tentang uji coba tersebut segera.
Selain Pfizer, Moderna juga memiliki vaksin resmi di Amerika. Pada 16 Maret, perusahaan mengatakan telah mulai menguji suntikannya pada anak-anak di bawah usia 12 tahun. Sebelumnya, Moderna pada Desember memulai penelitian yang menguji anak-anak berusia 12-17 tahun.
Sedangkan Johnson & Johnson berencana menguji vaksin suntikan tunggal pada bayi, termasuk bayi baru lahir, setelah mengujinya terlebih dahulu pada anak-anak yang lebih besar, menurut New York Times.
CNBC | NEW YORK TIMES