TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak menampik bahwa di tengah gencarnya vaksinasi Covid-19 yang dilakukan ternyata kasus baru kembali melonjak beberapa hari terakhir. Sepanjang 22-26 Maret, jumlah kasus baru per hari di atas 200 kasus setelah sebelumnya justru sempat ditekan di bawah 100.
Total kasus Covid-19 di Yogya per 26 Maret 2021 sebanyak 32.544 dengan 777 kasus kematian. Yang sudah sembuh kembali sebanyak 26.486 kasus.
"Kenaikan kembali jumlah kasus baru ini karena dalam masyarakat masih ada pemikiran kalau sudah divaksin penularannya terhenti, lalu mereka tidak patuh protokol kesehatan lagi," ujar Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie, Jumat 26 Maret 2021.
Jika masyarakat dibiarkan melalaikan protokol kesehatan di tengah gencarnya vaksinasi itu, Pembajun menambahkan, akan semakin menyulitkan memutus mata rantai penularan virus corona di Yogyakarta. Dia mengingatkan, optimalisasi vaksinasi bagi tubuh baru terjadi pada hari ke-28 pasca suntikan kedua dosis vaksin.
"Maka jika kita tetap tidak menjaga jarak, menjauhi kerumunan, cuci tangan pakai sabun dan lainnya sesuai protokol kemungkinan terpapar tetap besar," kata dia.
Pembajun menambahkan kebijakan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) Mikro yang dilaksanakan DIY sejak beberapa bulan terakhir sebenarnya sudah mulai membuahkan hasil. Karena juga diimbangi gencarnya gerakan tracing, testing dan treatment atau 3T.
Indikasinya, kasus baru antar tetangga juga level desa hingga RT/RW menjadi terpantau lebih baik. Kebijakan pembatasan mobilitas juga membuat pemerintah daerah jadi lebih cepat menemukan kasus baru.
Pembajun juga mengatakan meski vaksinasi gencar, namun sebenarnya masih berada jauh di bawah target. Jumlah warga yang seharusnya mendapat vaksin Covid-19 di DIY, kata dia, seharusnya lebih besar daripada data saat ini.
Masih rendahnya capaian vaksinasi itu terjadi terutama saat memasuki vaksinasi tahap kedua. Untuk tahap pertama yang menyasar tenaga kesehatan, DIY sudah menyelesaikan seluruhnya dengan data berjalan saat ini di atas 33.799 orang.
Untuk tahap kedua, jumlah warga yang sudah menjalani vaksinasi baik dosis satu maupun dua masih jauh di bawah target. Data per 25 Maret 2021, dari total sasaran 334.754 pelayan publik, yang sudah divaksin dosis pertama 33,8 persen dan dosis kedua 14,38 persen.
"Adapun untuk vaksinasi lansia dari total 295.349 sasaran, baru tersasar 9,16 persen untuk dosis pertama dan dosis kedua baru 0,22 persen,” kata dia
Tak optimalnya vaksinasi kelompok lansia DIY disebabkan berbagai hal. Misalnya belum familiar dengan teknologi pendataan yang sebenarnya sudah berupaya diselesaikan dengan melibatkan peran keluarga lansia bersangkutan. Kemudian, banyaknya lansia memiliki penyakit penyerta atau komorbid sehingga vaksinasinya ditunda atau diundur.
Selain itu, rendahnya vaksinasi lansia juga disebabkan kemampuan rumah sakit yang ditunjuk melayani. “Yogya adalah daerah dengan lansia terbanyak di Indonesia, kami sudah mendorong kabupaten/kota menggelar vaksinasi massal untuk lansia," kata dia.
Baca juga:
Tak Biasa, Lava Pijar Gunung Merapi di Yogya Terjang Dua Arah
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto mendesak pemerintah daerah bisa mencari jalan melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 demi tercapainya target yang ditetapkan. “Percepatan vaksinasi perlu dilakukan agar seluruh warga bisa selesai divaksin tahun 2021 ini," kata dia.