TEMPO.CO, Jakarta - Pada Selasa lalu, Jerman bergabung dengan sebagian negara di Eropa yang masih membekukan penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca untuk kelompok non lansia. Itu artinya stop sementara untuk mereka yang berusia kurang dari 60 tahun.
Di Jerman, keputusan diumumkan Menteri Kesehatan Jens Spahn dan 16 menteri kesehatan negara bagian. Mereka menyusul otoritas di Berlin dan Munich yang sudah lebih dulu mengumumkan yang sama.
Baca juga:
Heboh Vaksin AstraZeneca dan Penggumpalan Darah, Ini Kronologisnya
"Mereka yang berusia kurang dari 60 tahun masih bisa menerima suntikan vaksin itu tapi hanya lewat diskresi dokter, dan setelah ada analisis risiko individual dan lewat pemeriksaan," bunyi dokumen yang diumumkan.
Pengumuman terbaru itu menyusul laporan yang juga terbaru mengenai kejadian langka pembekuan atau penggumpalan darah pada sebagian kecil penerima vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca. Kejadian mirip di Norwegia yang heboh di awal Maret ini dialami penerima vaksin di dalam maupun luar kelompok lansia.
Paul Ehrlich Institute, regulator vaksinasi di Jerman, menyebut seluruhnya terdata 31 kasus penggumpalan darah di kepala atau cerebral sinus vein thrombosis (CSVT) yang sembilan di antaranya berujung kematian. Data itu dikumpulkan dari 2,7 juta warga Jerman yang telah disuntik vaksin AstraZeneca.
Di antara sejumlah kecil kasus yang terjadi itu, perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Perbandingannya 29:2 dengan rentang usia 20-63 tahun.
Komisi Vaksin Jerman, Stiko, lalu menerbitkan rekomendasi agar vaksin itu digunakan hanya oleh mereka yang sudah berusia lebih dari 60 tahun. Komisi itu juga mengatakan akan menerbitkan panduan apa yang harus dilakukan para orang dewasa di bawah usia 60 tahun yang telah menerima suntikan pertama vaksin AstraZeneca.
Menanggapi rekomendasi di Jerman, AstraZeneca menyatakan bahwa keselamatan pasien atau penerima vaksin adalah memang yang terutama. Namun mereka juga menyertakan catatan bahwa otoritas kesehatan di Eropa juga Inggris tak menemukan hubungan sebab akibat antara suntikan vaksin dan kasus pembekuan darah itu.
Baca juga:
Vaksin AstraZeneca Haram atau Halal? Dosen ITB Beberkan Proses Produksi
"Kami akan terus bekerja bersama otoritas di Jerman untuk bisa menjawab setiap pertanyaan yang mungkin muncul," kata AstraZeneca.
NEW SCIENTIST | DW | REUTERS