TEMPO.CO, Yogyakarta - Herdy immunity atau kekebalan kelompok, disebut juga kekebalan komunal merupakan kondisi di mana sebagian besar masyarakat di suatu wilayah telah kebal terhadap penyakit atau virus tertentu. Vaksinasi covid-19 merupakan jalan untuk menuju herd immunity.
Epidemiolog Universitas Gadjah Mada atau UGM, dr. Riris Andono Ahmad,MPH., Ph.D., mengungkapkan herdy immunity masyarakat Indonesia terhadap Covid-19 dapat tercapai bila 70 persen populasi telah memiliki kekebalan terhadap virus tersebut.
Riris mengungkapkan kekebalan terhadap virus corona dapat diperoleh melalui vaksinasi atau infeksi langsung, “70 persen populasi harus miliki imunitas untuk mencapai herd immunity. Lalu, kapan Indonesia bisa mencapainya, itu tergantung kecepatan pemberian vaksin dan capai targetnya sebelum selesai di durasi imunitasnya,” ungkap Riris seperti dikutip Tempo dari laman UGM, Kamis 1 April 2021 .
Riris menjelaskan untuk saat ini belum ada kepastian terkait berapa lama kekebalan tubuh terhadap Covid-19 bisa bertahan pada masyarakat yang telah divaksinasi. Menurutnya, Covid-19 ini merupakan varian virus baru yang terus mengalami mutasi sehingga para ilmuwan dunia masih terus melakukan penelitian untuk mengumpulkan data tentang virus ini.
Dosen FKKMK UGM ini mengatakan sejumlah penelitian yang telah dilakukan menyebutkan kekebalan tubuh terhadap Covid-19 setelah divaksin dapat bertahan mulai dari Tiga bulan hingga Satu tahun. “Sejumlah penelitian ada yang menyebutkan jika setelah 3 bulan imunitasnya menurun, ada yang setelah 6 bulan dan sudah 1 tahun. Kemudian yang jadi acuan sekitar 1 tahun, tapi sekali lagi memang belum ada kesimpulan pasti karena Covid-19 ini penyakit baru,” kata Riris.
Riris berharap vaksinasi dapat diselesaikan sesegera mungkin bagi semua target vaksinasi di Indonesia, dengan begitu kekebalan komunal di Indonesia dapat diwujudkan sebelum terjadi penurunan kekebalan tubuh terhadap Covid-19 meski sudah di vaksinasi.
Direktur Pusat Kajian Kedokteran Tropis UGM ini meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada serta terus mematuhi protokol kesehatan meskipun seluruh target vaksinasi telah seluruhnya mendapat vaksin.
Sebab, vaksinasi tidak secara langsung dapat menghentikan pandemi Covid-19, pemberian vaksin diharapkan dapat membantu mengendalikan pandemi Covid-19 sehingga bisa menurunkan angka kesakitan dan angka kematian. Namun begitu, penularan Covid-19 masih saja tetap berlangsung.
“Jadi, meski sudah vaksinasi masih harus tetap jaga 5 M karena penularan masih bisa berlanjut. Hanya saja risiko untuk sakit menjadi parah dan meninggal bisa diturunkan dengan divaksin,” kata Riris..
Setelah vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan, saat ini vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah memasuki tahap kedua yaitu bagi lansia serta pekerja publik. Nantinya setelah vaksinasi tahap kedua rampung, akan dilanjutkan dengan vaksinasi tahap ketiga bagi masyarakat rentan dari aspek geospasial, ekonomi dan sosial.
Tahap terakhir atau tahap keempat, vaksinasi dilakukan untuk masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya melalui pendekatan kluster menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin.
Untuk itu Riris mengimbau masyarakat untuk tidak perlu ragu saat akan menerima vaksin, “Masyarakat jangan ragu lagi menerima vaksin sehingga dapat menyukseskan program vaksinasi Covid-19 di tanah air,” ucapnya.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: Ma'ruf Amin Jelaskan Pernyataannya Soal Dosa Kalau Belum Terjadi Herd Immunity