TEMPO.CO, Jakarta - Produsen chip Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC) berencana menginvestasikan US$ 100 miliar (Rp 1.451 triliun) selama tiga tahun ke depan. Investasi ini untuk meningkatkan kapasitas di pabriknya dan memenuhi permintaan chip yang tinggi.
Baca:
WhatsApp Pay Akhirnya Disetujui Bank Sentral Brasil
Dikutip Reuters, Kamis, 1 April 2021, pelanggan TSMC termasuk merek-merek besar seperti Apple dan Qualcomm. Rencana perusahaan itu diumumkan hanya beberapa hari setelah Intel juga mengumumkan akan menghabiskan US 20 miliar untuk memperluas produksi chipnya.
Perusahaan asal Taiwan itu sebelumnya telah menyatakan akan berinvestasi antara US$ 25-28 miliar tahun ini untuk mengembangkan dan memproduksi chip canggih.
Saat ini, kekurangan chip semikonduktor telah mempengaruhi berbagai industri di seluruh dunia. Ini termasuk pasar seperti smartphone, laptop, dan bahkan peralatan rumah tangga, serta industri otomotif akibat pandemi virus corona Covid-19.
Menurut TSMC, pihaknya telah memasuki periode pertumbuhan yang lebih tinggi karena tren 5G dan komputasi kinerja tinggi. “Hal ini diharapkan mendorong permintaan yang kuat untuk teknologi semikonduktor kami dalam beberapa tahun mendatang,” katanya.
Selain itu, perusahaan menambahkan, pandemi Covid-19 juga mempercepat digitalisasi di setiap aspek. TSMC adalah salah satu perusahaan berbasis semikonduktor yang mendapat manfaat dari pembatasan aktivitas sosial atau lockdown yang disebabkan pandemi dan mendorong permintaan elektronik untuk pendidikan online dan tren bekerja dari rumah.
REUTERS | GIZMOCHINA | GADGET NDTV