Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Video Awan Serupa Tsunami di Pekalongan, Ini Kata BMKG

Reporter

image-gnews
Heboh video yang menunjukkan awan bak tsunami di Pekalongan,  Jawa Tengah. Video diunggah di YouTube, Sabtu 3 April 2021. Tangkapan layar YouTube
Heboh video yang menunjukkan awan bak tsunami di Pekalongan, Jawa Tengah. Video diunggah di YouTube, Sabtu 3 April 2021. Tangkapan layar YouTube
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video mengungkap peristiwa awan memanjang di langit Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bak gelombang ombak di laut. Video berdurasi 1 menit 53 detik itu diunggah akun Sinsuin Shot di media sosial YouTube pada Sabtu, 3 April 2021.

Video menyebutkannya sebagai fenomena langit berbentuk tsunami. Penampakannya pada pukul 8 pagi dan menggegerkan warga Kota Pekalongan. "Terlihat dari seluruh wilayah Kota Pekalongan," bunyi satu bagian narasi yang mengiringi video itu. 

Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Hari Tirto Djatmiko, mengatakan fenomena dalam video merupakan penampakan dari awan Arcus. Penampakan awan jenis itu juga pernah membuat heboh warga Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam, pada Agustus tahun lalu.

Lebih tepatnya, Hari menyebutnya roll cloud yakni salah satu jenis awan arcus atau awan rendah, panjang dan tipis yang terkait dengan awan hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang. "Awan tersebut terkadang terlihat di bawah awan Cumulonimbus dengan ketinggian hingga sekitar dua kilometer,” katanya via aplikasi perpesanan WhatsApp, Minggu 4 April 2021.

Awan tersebut, Hari menjelaskan, berbentuk kolom horizontal yang dapat menggelinding atau bergulung panjang apabila dalam awan mengalami perbedaan arah angin di lapisan bagian atas dan bawah. Hal tersebut terjadi ketika suatu aliran udara dingin yang turun dari awan Cumulonimbus sampai mencapai tanah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Udara dingin itu, diindikasikan menyebar dengan cepat di sepanjang tanah kemudian mendorong udara lembap dan hangat yang ada di sekitarnya ke atas. "Saat udara ini naik, uap air mengembun membentuk pola awan arcus," kata dia.

Baca juga:
Awan Bergulung di Meulaboh, Kenali Arcus dan Fitur Lain Pelengkap Awan

Hari menambahkan, saat awan arcus terbentuk dengan awan Cumulonimbus dan downdraft, biasanya disertai hujan lebat atau hujan es, kilat atau petir dan angin kencang. "Jenis awan arcus lainnya adalah shelf clouds yang merupakan awan rak yang sering dikaitkan dengan garis badai, dan sering kali dilaporkan sebagai awan dinding," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

1 jam lalu

Untuk mengunci percakapan pribadi dan bersifat rahasia, Anda bisa menggunakan fitur chat lock WhatsApp. Berikut manfaat dan cara menggunakannya. Foto: Canva
WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.


Begini Cara Mengatasi Notifikasi WhatsApp Terlambat Muncul

6 jam lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Begini Cara Mengatasi Notifikasi WhatsApp Terlambat Muncul

Untuk mengatasi notifikasi WhatsApp terlambat muncul, berikut beberapa langkah yang bisa dicoba.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

6 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

8 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

10 jam lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

11 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

11 jam lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.


Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

16 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. Farmersalmanac.com
Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.


Cara Pakai Dua Nomor WhatsApp di Satu HP Secara Mudah

18 jam lalu

Uji terbatas chatbot Meta AI di versi terbaru aplikasi WhatsApp. Foto : Gsmarena
Cara Pakai Dua Nomor WhatsApp di Satu HP Secara Mudah

Ketahui cara pakai dua nomor WhatsApp di satu HP tanpa aplikasi tambahan untuk perangkat Android. Caranya cukup mudah dan praktis.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

19 jam lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.