TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona di balik klaster Covid-19 terkini di Cina berbagi asal usul yang sama. Klaster terjaring dari tes asam nukleat yang dikampanyekan sembari pemberlakukan karantina di Ruili, kota di Provinsi Yunnan, di perbatasan Cina dengan Myanmar.
Gong Yunzun, pejabat di Partai Komunis Cina di Ruili, mengatakan itu berdasarkan hasil sekuensing genom. Dia menyebutkan, seluruh virus di 14 kasus Covid-19 yang ditemukan sangat mirip satu sama lain, diduga berasal dari satu sumber penularan yang sama.
Gong mengatakan, virus-virus itu berasal dari kelompok kasus yang sama yang dilaporkan di Myanmar--negara yang sedang dilanda huru hara pascakudeta militer dan eksodus sebagian warganya. Sebanyak 10 kasus di antaranya bahkan menghasilkan susunan genetik virus yang tepat sama. "Tidak ada mutasi yang ditemukan," kata Gong.
Belasan kasus terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala terjaring dalam kampanye pemeriksaan menggunaan uji asam nukleat yang digelar otoritas Cina di Ruili beberapa pekan belakangan. Uji itu telah digunakan secara nasional untuk memastikan tidak ada virus corona yang masih 'bersemayam' dalam tubuh seseorang.
Bersamaan itu juga dilakukan vaksinasi darurat di kota itu, dan sejak Sabtu lalu vaksinasi juga diberikan kepada warga asing yang ada di Ruili. Vaksin diberikan kepada mereka yang berusia lebih dari 18 tahun dan menetap serta bekerja di Ruili.
Baca juga:
Tim ITB Bikin Topeng 3 in 1: Masker, Kacamata, Face Shield
Terbaru, Komisi Kesehatan Yunnan melaporkan 15 kasus baru Covid-19 diduga penularan lokal dan lima kasus tanpa gejala per Minggu, 4 April 2021. Seluruhnya juga berasal dari Ruili. Total, Komisi Kesehatan Yunnan telah menjaring 51 kasus terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona dan 56 OTG dari kota itu.
XINHUA