Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebab Cuaca Ekstrem dan Banjir Bandang di NTT, Ini Kronologis dari Data Satelit

Reporter

image-gnews
Warga mengamati lumpur akibat banjir bandang yang menerjang Waiwerang, Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Senin, 5 April 2021. Bencana besar terakhir di NTT terjadi pada November 2010 dengan korban jiwa 31 orang. ANTARA/Pion Ratuloli
Warga mengamati lumpur akibat banjir bandang yang menerjang Waiwerang, Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Senin, 5 April 2021. Bencana besar terakhir di NTT terjadi pada November 2010 dengan korban jiwa 31 orang. ANTARA/Pion Ratuloli
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir dan banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) sepanjang Minggu 4 April 2021. Bencana menjelma dari hujan lebat yang datang bersama angin kencang yang telah terjadi sejak Jumat 2 April 2021. Cuaca ekstrem itu berlanjut pada Sabtu dinihari yang bertahan hingga Minggu dinihari.

Kronologis ini diungkap Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Memadukan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG dengan data satelit serta pemodelan iklim yang dimilikinya, tim tersebut mengurai kronologis penyebab bencana tersebut di akun media sosial Instagram, Senin 5 April 2021.

Baca juga:
Gerak Siklon Tropis Seroja, BMKG: Potensi Hujan Sangat Lebat Bukan Cuma di NTT

Di sana disebutkan bahwa pada Sabtu, 3 April, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tentang pembentukan bibit Siklon Tropis 99S yang selanjutnya dinamakan Siklon Tropis Seroja. Hal ini ditunjukkan melalui pembentukan awan konvektif skala meso yang terjadi secara cepat (Pukul 20.00-24.00 WIB) dan meluas sesuai dengan pergerakan siklonik angin yang sangat kuat di sekitar wilayah NTT.

Bibit Siklon Tropis Seroja telah terbentuk sejak Jumat, 2 April, dan mempengaruhi cuaca ekstrem di sekitar NTT berupa hujan persisten selama hampir 24 jam disertai angin kencang. Ini berdasarkan prediksi Sistem Peringatan Dini Bencana Berbasis Satelit (DSS SADEWA) LAPAN.

"Hujan persisten dan angin kencang kembali terjadi pada Jumat dinihari hingga Sabtu dinihari, 3-4 April, yang kemungkinan merupakan pemicu kejadian banjir bandang yang terjadi pada 00.30 WIB tersebut," tulis tim LAPAN.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Siklon Tropis Seroja disebutkan bukan satu-satunya di balik bencana yang telah menewaskan puluhan orang, dan puluhan lainnya masih hilang itu. Data LAPAN menyebutkan, hujan dan angin kencang diperkuat oleh aktivitas gelombang ekuator Rossby yang tertahan di bagian timur Indonesia melalui pembentukan formasi tapal kuda (Gill pattern).

Formasi itu membuat peningkatan uap air dan kelembapan terperangkap di bagian timur Indonesia. Selain itu, dukungan aktivitas gelombang MJO fase 5 yaitu di Indonesia bagian timur juga turut menambah suplai kelembapan yang terkonsentrasi wilayah tersebut sehingga menimbulkan cuaca ekstrem.

Baca juga:
Kronologis Puting Beliung Cimenyan Bandung Dilihat dari Data Satelit

Sebagai tambahan atas catatannya mengenai bencana banjir dan banjir bandang di NTT, tim LAPAN meminta masyarakat perlu mewaspadai pembentukan rangkaian siklon tropis yang dipicu oleh peningkatan suhu permukaan laut di dekat ekuator pada April. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

1 jam lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

13 jam lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

16 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal


Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

16 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di berbagai perairan. Kecepatan angin tertinggi terpantau di daerah Jawa hingga Sumba.


Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

22 jam lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, saat meresmikan pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Gowa, Kamis 1 Februari 2024.
Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan BMKG dilanda hujan pada Rabu, 24 April 2024


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

1 hari lalu

Para Praja Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Kemendagri, seusai melakukan kunjungan ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 21 Februari 2023. Dalam kunjungan ini para praja IPDN untuk mendapatkan bimbingan penyuluhan dan sosialisasi Anti Korupsi dan dharapkan nanti seluruh civitas akademika dan khususnya praja IPDN akan menjadi influencer anti korupsi di daerah-daerah tempat mereka mengabdi. TEMPO/Imam Sukamto
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

Topik tentang IPDN membuka peluang bagi calon praja untuk mengikuti proses seleksi menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Air Pasang Fase Bulan Purnama, Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Dilanda Banjir Rob?

1 hari lalu

Warga melintasi banjir rob yang selalu menggenangi salah satu jalan Desa Bedono, Sayung, Demak, Ahad, 31 Maret 2024. Sejak tahun 1996 abrasi semakin parah, penurunan daratan mencapai 30 cm per tahun, area kampung tersebut banyak tenggelam air laut sehingga warga banyak yang pindah ke desa lain. TEMPO/Budi Purwanto
Air Pasang Fase Bulan Purnama, Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Dilanda Banjir Rob?

BMKG memetakan potensi banjir rob di berbagai wilayah selama fase bulan purnama. Masyarakat pesisir diminta waspada.


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

1 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.