TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan memasuki awal April ini pergerakan kubah lava Gunung Merapi telah tembus di atas angka 1 juta meter kubik.
Baca:
Gunung Merapi Sangat Fluktuatif, Semburkan Awan Panas dan Guguran Belasan Kali
"Volume kubah lava di sektor barat daya saat ini sudah sebesar 1.060.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 13.400 meter kubik per hari," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Senin, 5 April 2021.
Catatan pertumbuhan kubah lava ini dihimpun BPPTKG Yogya dari hasil pengamatan mereka pada 26 Maret–1 April 2021.
Sebagai perbandingan dalam sebulan, hasil pengamatan 26 Februari–4 Maret 2021 kala itu, volume kubah lava Merapi sektor barat daya tercatat bertumbuh 711.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata 13.900 meter kubik per hari.
Sedangkan hasil analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 1 April terhadap tanggal 25 Maret 2021, untuk ketinggian kubah tengah kawah saat ini sebesar 70 meter.
Selain kubah lava yang bertumbuh meski kecepatan menurun, dalam sepekan Merapi setidaknya mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 14 kali dengan jarak luncur teramati sejauh 1.800 meter ke arah barat daya dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 60 mm dan durasi 168 detik.
Sedang guguran lava pijar dalam sepekan teramati sebanyak 158 kali dengan jarak luncur maksimal 1.100 meter ke arah barat daya dan 1 kali guguran lava pijar di kubah tengah.
"Sempat dilaporkan terjadi hujan abu tipis di Ngadirojo, Stabelan, Takeran, Tlogolele, Selo, Pos Babadan, dan sekitar Pasar Talun," kata Hanik.
Dalam sepekan terakhir kegempaan Gunung Merapi tercatat 14 kali awan panas guguran (AP), 3 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 61 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.074 kali gempa Guguran (RF), 16 kali gempa Hembusan (DG) dan 6 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu.
Terkait kondisi hujan dan lahar, Hanik mengatakan sepekan terakhir masih terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 85 mm per jam selama 105 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 27 Maret 2021.
"Sempat terjadi lahar hujan dengan intensitas kecil di Kali Boyong pada tanggal 27 Maret 2021," katanya.
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi dinilai masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif, sehingga status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga.
PRIBADI WICAKSONO