TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat telah terjadi delapan kali gempa susulan dari Gempa Malang kekuatan 6,1 Magnitudo yang terjadi pada Sabtu siang, 10 April 2021. Gempa susulan terbaru terekam terjadi Minggu pagi tadi, pukul 06.54 WIB, dan kembali bisa dirasakan di banyak wilayah di Jawa Timur, serta sebagian Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Gempa susulan itu disebutkan berkekuatan 5,3 M--diperbarui dari info sebelumnya 5,5. Episentrumnya berada di laut, 71 kilometer arah selatan Kota Kepanjen, Malang, dengan kedalaman atau hiposentrum 102 kilometer. "Karena cukup dalam maka guncangan gempa susulan pagi ini dirasakan dalam wilayah luas," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono, lewat akun media sosial Twitter.
Berdasarkan info BMKG, intensitas gempa susulan itu terukur terkuat di Malang yakni pada skala IV MMI. Ini diilustrasikan dengan gempa siang yang dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, sedang di luar rumah oleh beberapa orang. Gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Gempa yang sama juga terukur pada skala yang lebih lemah yakni III MMI di beberapa daerah seperti Pacitan, Wonogiri, dan Trenggalek. Sedang di Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo merasakannya pada skala II MMI atau hanya dirasakan beberapa orang dan benda yang tergantung bergoyang.
Baca juga:
Gempa Malang Kembali Mengguncang, Warga Lumajang Resah
Daryono juga memastikan rangkaian gempa susulan yang telah terjadi tidak berpotensi memicu tsunami. Selain kekuatannya yang relatif kecil untuk dapat menjadi gempa pembangkit tsunami, hiposentrumnya juga cukup dalam, yaitu 102 kilometer.
Hingga Minggu pagi tadi, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak delapan kali, dengan magnitudo berkisar 3,1 hingga 5,3.