Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Data 1,3 Juta Pengguna Clubhouse Bocor Secara Online

image-gnews
Aplikasi Clubhouse. Kredit: YouTube/CNET
Aplikasi Clubhouse. Kredit: YouTube/CNET
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Data pribadi sekitar 1,3 juta pengguna aplikasi obrolan suara, Clubhouse, dikabarkan bocor dan diunggah di forum peretas atau hacker.

Data yang disusupi termasuk nama, info akun media sosial terkait lainnya, dan ID nama pengguna dari siapa pun yang mengundang pengguna tersebut.

Kabar itu muncul akhir pekan lalu dan dilaporkan oleh Cyber News. Dikutip Mashable, Senin, 12 April 2021, Clubhouse tidak segera menanggapi permintaan komentar. Namun, akun Twitter resmi Clubhouse menolak gagasan bahwa ada peretasan.

“Informasi yang bocor sudah publik melalui API aplikasi,” cuit akun resmi Clubhouse.

Tanggapan itu mungkin secara teknis akurat, tapi hasil akhirnya tetap bahwa data sekarang tersedia dalam format yang dikumpulkan dan dapat ditelusuri. Padahal sebelumnya tidak.

Ini juga menimbulkan pertanyaan mengapa semua informasi itu dimasukkan dalam API Clubhouse. Hal-hal seperti nama asli dan ID pengguna dari orang-orang yang mengundang mereka ke aplikasi dapat dianggap cukup penting untuk dijaga semacam kunci digital. 

Itu juga tidak menghalangi kemungkinan kebocoran lain yang lebih berbahaya di kemudian hari. Clubhouse belum melihat bencana setingkat Cambridge Analytica yang terjadi pada Facebook, tapi beberapa masalah keamanan telah menjadi berita utama pada tahun 2021.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena, hanya dengan merilis daftar nama asli orang-orang, misalnya, mengarah pada skema phishing atau tindakan daring jahat lainnya di luar Clubhouse itu sendiri. 

Terlepas dari tingkat bahaya sebenarnya yang terkait dengan kebocoran data khusus ini, ada baiknya memperhatikan penanganan keamanan data Clubhouse di masa mendatang. Jika hal semacam ini bisa menghantam Facebook atau Twitter, rasanya ini hanya masalah waktu bagi sebagian besar jejaring sosial lainnya.

Baca:
Dekan FKUI: Pasien Covid-19 Bergejala Disarankan Tak Berpuasa

MASHABLE | CYBER NEWS 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

14 jam lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.


Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

6 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

Pelaku kejahatan siber sudah mulai mengeksploitasi kelemahan fitur-fitur di cloud.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

11 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pentingnya Adab Gunakan Media Sosial Menurut Akademisi

20 hari lalu

Ilustrasi aplikasi media sosial di telepon genggam/hyppe
Pentingnya Adab Gunakan Media Sosial Menurut Akademisi

Adab dan etika bermedia sosial mencakup penghormatan pada privasi dan hak orang lain. Pengguna media sosial juga perlu berkomunikasi secara sopan.


Ada 120 Juta Lebih Pengguna, Ini Cara Platform Glints Mengamankan Data Supaya Tidak Diretas

23 hari lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Ada 120 Juta Lebih Pengguna, Ini Cara Platform Glints Mengamankan Data Supaya Tidak Diretas

Glints berpusat di Taiwan dengan visi menjadi platform talenta terdepan di Asia Tenggara.


Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

23 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.


Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

24 hari lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.


Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

29 hari lalu

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)
Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

Dicatat, pelaku kejahatan siber hanya butuh 31 detik untuk menempatkan alat initial discovery, setelah akses awal diperoleh.


Cara Mengetahui Apakah Nomor WhatsApp Kita Disimpan atau Tidak

31 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Cara Mengetahui Apakah Nomor WhatsApp Kita Disimpan atau Tidak

Ada beberapa tanda yang dapat membantu kita mengetahui apakah nomor WhatsApp kita telah disimpan atau belum.


Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

35 hari lalu

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.