TEMPO.CO, Manado - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Badai atau Siklon Tropis Surigae berkembang menjadi taifun hari ini, Sabtu 17 April 2021. Pada Jumat, siklon tropis itu terpantau hampir tidak bergerak di utara Papua, sebelah timur Filipina. Sejatinya siklon terus menjauhi Indonesia.
"Awan-awan konvektif yang mengandung hujan masih terbentuk di daerah pertemuan massa udara yaitu di Utara Sulawesi, Maluku Utara dan Utara Papua," kata Koordinator Bidang Obeservasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror, di Manado, Jumat malam.
Kecepatan angin rata-rata di wilayah Utara Sulawesi dan sekitarnya, disebutnya, bertahan pada kisaran 8-20 knot, bergerak arah Timur Laut ke pusat sirkulasi badai. Adapun tinggi gelombang di Laut Sulawesi bagian Timur, perairan Kepulauan Sitaro, Sangihe dan Talaud, serta Laut Maluku bagian utara sudah berada di kategori sedang.
Saat telah menjadi taifun, Surigae diperkirakan menambah kecepatan angin di utara Sulawesi dan sekitarnya secara bertahap hingga puncaknya pada Minggu, 18 April 2021. Pun dengan hujan yang bakal berpotensi lebat sepekan ke depan serta gelombang laut ke kategori tinggi (4-6 meter).
Masyarakat terdampak diharapkannya mewaspadai ancaman banjir pesisir yang dapat terjadi saat bersamaan dengan pasang air laut, yaitu pada pagi hingga siang hari menjelang malam. "Kami berharap masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," kata Ricky.
Dampak pertumbuhan Siklon Tropis Surigae diwaspadai setelah sebelumnya Siklon Tropis Seroja berdampak bencana banjir bandang di NTT. Sebanyak puluhan orang tewas dan puluhan lainnya masih hilang pascabencana 4 April lalu per pekan ini.
Baca juga:
BMKG Bantah Isu Siklon Tropis Lewati Yogya 17-19 April Ini