Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim LIPI Riset Minuman Sari Buah dan Kuncup Ciplukan, Raih 2 Paten

image-gnews
Ilustrasi Ciplukan. Shutterstock
Ilustrasi Ciplukan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meneliti minuman sari buah dan kuncup ciplukan selama dua tahun. Hasilnya diklaim berguna untuk penderita diabetes melitus. Tim kini telah mengantongi dua paten dari risetnya.

Tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) berdasarkan hasil penelitian sebelumnya diketahui dapat menurunkan kadar glukosa plasma darah pada tikus percobaan.

Peneliti LIPI, yaitu Rohmah Luthfiyanti, Ade Chandra Iwansyah, Ainia Herminiati, Agus Triyono, Raden Cecep Erwan, Yusuf Andriana dan Nurhaidar Rahman mengembangkan riset minuman sari buah dan kuncup ciplukan yang bernama Salata.

Tim dari Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna LIPI itu melakukan riset dengan metode pengembangan produk minuman sari buah dan kuncup ciplukan sejak 2018. Dananya dari Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS) Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan program selama tiga tahun.

Tim pada tahun pertama risetnya bertema pengembangan produk pangan fungsional berbasis tanaman ciplukan untuk penderita Diabetes mellitus Tipe 2.

“Pada tahun pertama penelitian ini dihasilkan perkembangan yang baik dilihat dari aspek gizi, daya terima dan fungsionalitas, yaitu sebagai anti-diabetik secara in vitro,” kata ketua tim riset Rohmah Luthfiyanti di laman LIPI, Jumat 16 April 2021.

Menurut tim, bagian daun memiliki banyak kandungan dan manfaat bagi tubuh. “Ciplukan kaya akan kandungan total fenolik, total flavonoids dan aktifitas antioksidan tertinggi dibandingkan bagian tanaman ciplukan lainnya,” kata Rohmah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya di tahun kedua riset pada 2019 tim meneliti efek minuman sari buah kuncup ciplukan.

 “Hasil penelitian menunjukkan bahwa minuman sari buah dan kuncup ciplukan mampu menurunkan kadar gula darah secara in vitro dan in vivo,” ujar peneliti bidang pascapanen itu.

Riset tahun ketiga pada 2010, tim meningkatkan skala produksi ke pilot plant sekaligus menganalisis kelayakan minumannya.

Sejauh ini tim LIPI telah memegang dua hak paten, yang pertama dengan judul Proses dan Formulasi Pembuatan Minuman Sari Buah dari Ekstrak dan Kuncup Ciplukan (Physalis angulata Linn) pada 2019 dengan nomor Paten  P00201910060.

Adapun paten kedua berjudul  Proses Pembuatan Permen Berbahan Baku Ekstrak Daun Ciplukan (Physalis angulata Linn) diraih pada 2021 dengan nomor paten IDS000003645.

Baca:
Kasus Penggumpalan Darah Bertambah, Vaksin AstraZeneca di Indonesia Jalan Terus 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

20 jam lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.


Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

1 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

1 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

4 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

6 hari lalu

Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

Pakar sebut Puasa Ramadan jadi momen tepat menghindari glaukoma dengan mengurangi makanan manis pemicu diabetes.


Penanggalan Karbon dan Kontroversi Situs Gunung Padang

6 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Penanggalan Karbon dan Kontroversi Situs Gunung Padang

Penerbit menyebut laporan penelitian situs Gunung Padang yang dibuat Danny Hilman dkk mengandung kekeliruan besar, terkait penanggalan karbon.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

11 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

11 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

11 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

17 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

1.402 monyet ekor panjang yang ditangkap dari alam liar di Indonesia diimpor oleh industri penelitian dan pengujian AS selama tahun 2023.